Chapter 08 (M)

276 19 8
                                    

Hari Minggu diawali dengan sarapan bersama suami rasanya lebih menyenangkan daripada hari lainnya. Ditambah Kyungsoo memasak sendiri semua makanan dan melihat sang suami makan lahap membuatnya semakin senang. Ternyata menikah memang membawa kebahagiaan.

Selesai makan, dia mencuci piring yang dibantu oleh Jongin. Tapi karena Jongin terhitung baru beberapa kali mencuci piring, gerakannya sangat pelan dan kaku. Sehingga Kyungsoo menyuruhnya untuk bagian mengelap piring-piring bersih yang masih basah.

Sebelum jam makan siang, mereka berpakaian untuk pergi berbelanja. Setiap hari Minggu Jongin menemani Kyungsoo belanja, setelah mereka makan siang di luar. Kyungsoo senang karena ini terasa seperti mereka sedang berkencan.

Mereka makan siang di restoran fast food. Suaminya memang doyan fried chicken. Kyungsoo ingat saat masih muda dulu, dia dan sang mantan juga sering makan fast food. Tidak disangka saat dia sudah cukup dewasa dan punya suami, dia masih bisa makan fast food seperti anak muda.

Setelah makan, mereka keliling mall terlebih dahulu karena Jongin bilang dia ingin membeli beberapa baju. Jongin bahkan mengambil beberapa baju untuk Kyungsoo, tanpa dia meminta atau mencoba ukuran terlebih dahulu ke tubuhnya. Dan Kyungsoo mengerti dia tidak bisa menolak.

Saat dia menunggu Jongin membayar, perhatian Kyungsoo tertarik pada toko alat-alat musik. Sudah lama dia tidak bermain gitar atau piano karena alat-alat musik miliknya telah dijual untuk menutupi hutang. Mungkin dengan kartu kredit yang dimilikinya sekarang, dia bisa membeli gitar dan piano lagi. Tapi dia merasa tidak pantas untuk melakukan itu karena kartu ini milik suaminya. Kyungsoo segera kembali ke tempat Jongin lantaran takut suaminya akan marah karena dia pergi tiba-tiba.

Saat mereka berbelanja di Mart, Jongin punya kebiasaan aneh yang dia akuin sebagai alasan dia jarang datang ke tempat seperti ini. Jongin senang pergi ke bagian snack untuk mengambil beberapa bungkus dari semua merek snack yang tersedia. Katanya banyak snack baru yang belum pernah dicicipi atau snack yang sudah lama tidak dia makan.

Kyungsoo tidak lagi melongo saat melihat satu troli belanjaan yang dipegang Jongin hanya untuk bertumpuk-tumpuk bungkusan snack. Dia membawa troli lain sementara Jongin membayar semua jajanan tersebut. Setelah Jongin memasukkan semua snack ke dalam mobil, dia kembali ke Mart untuk menyusul Kyungsoo.

Jongin menemukan Kyungsoo di bagian daging, sedang membeli ayam. Jongin membeli satu kilo daging sapi berkualitas tinggi. Dia bilang dia membeli ini untuk Eomma sebagai bentuk balasan untuk sering memasakan masakan lezat untuk mereka. Hal itu membuat Kyungsoo malu karena teringat malam panas mereka dua bulan lalu.

Ada beberapa hal yang Kyungsoo pahami saat berbelanja dengan Jongin. Pertama, Jongin membeli semua barang yang ingin dia beli. Kedua, Jongin yang akan terus mendorong troli dan mengikuti kemanapun Kyungsoo pergi. Ketiga, dia selalu setuju dengan semua barang pilihan Kyungsoo. Keempat, Jongin yang akan mengurus semua pembayaran di kasir. Dan terakhir, Jongin juga yang akan mengatur semua barang belanjaan tersebut hingga masuk ke dalam mobil.

Kyungsoo merasa seperti seorang Tuan Besar yang sedang pergi berbelanja. Dia tidak perlu melakukan apapun karena ada orang lain yang menyelesaikan semuanya. Kyungsoo berpikir setiap hari Minggu belanja kebutuhan rumah seperti ini tidak buruk, asal bersama suaminya.

Sesampai mereka di rumah, Kyungsoo menyusun semua barang belanjaan dalam lemari es dan rak-rak. Dia cukup terkejut ketika Jongin mau membantu, meski dia harus menahan rasa sebal lantaran Jongin terus bertanya dimana dia harus meletakan barang ini dan itu. Kyungsoo ingin menyusun semuanya sendiri! Tapi dia mengerti dia tidak boleh menolak tawaran bantuan dari Jongin.

Saat mereka selesai, hari sudah malam. Jongin bertanya apa Kyungsoo mau makan malam di restoran, namun Kyungsoo menolak karena dia merasa cukup lelah. Jongin segera setuju sambil mengusulkan untuk memesan makanan dari luar. Kyungsoo tidak perlu memasak jika dia ingin istirahat.

Don't You Give Up, I Won't Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang