500 days before

403 110 14
                                    

sohye duduk di teras rumahnya sambil ngeliatin bintang-bintang. keliatannya menye emang, tapi sohye suka.

"hye, nih," jihoon duduk di sebelah sohye sambil nyerahin milo anget yang barusan dia buat.

"makasih," sohye tersenyum lebar. "emang minum milo malem-malem tuh paling enak ya hoon?"

jihoon mengangguk, "apalagi kalau yang bikin gue kan?"

"hah? apa? nggak denger nih, gelap." sohye mengerutkan alisnya sambil memejamkan matanya, bikin jihoon nggak tahan buat nggak gigit tangan sohye.

"aduh. kok digigit sih?" sohye natap jihoon nggak suka sambil ngusap-ngusap tangannya yang kena gigitan jihoon. "kalau rabies gimana nih?"

jihoon ketawa, "tenang aja, gue udah suntik rabies kok, jadi aman lah."

sohye ikutan ketawa.

"hoon, lima tahun lagi, nggak, seratus taun lagi gue bakal sama lo terus nggak ya?" sohye menatap langit lagi.

"emang lo mau di kuburan sama gue?" jihoon natap sohye dari samping.

"ih, bukan gitu maksudnya!" sohye memukul bahu jihoon.

"duh, iya-iya terus maksudnya gimana?" jihoon ngusap-ngusap bahunya.

"tau ah, pikir sendiri sana."

"dua puluh taun lagi, bisa aja kita lagi membangun hye." kata jihoon sebelum kembai menyesap milo nya yang tinggal seperempat.

"membangun apa?" sohye ngerutin dahinya. "gue nggak mau jadi kuli loh ya!"

jihoon nyengir, "membangun rumah tangga hye." kemudian dia ketawa.

sohye menunduk. menyembunyikan mukanya yang sudah merah, "apasih receh lo."


"eh tapi katanya psikologis, kalau yang udah temenan lebih dari lima tahun, bakalan tahan selamanya loh hye," kata jihoon dengan muka seriusnya.

"terus kenapa?"

"kita udah berapa tahun?"

"sembilan."

jihoon tiba-tiba melengkungkan bibirnya ke bawah, "kasian gue dong, di friendzone seumur hidup."

"apasih jihoon kok lo jadi receh gini?"


when you were here ✓ • sohye jihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang