Side Story : Soul Of Greed

89 11 35
                                    

"DOORR..!!" peluru menembus dada sang pemuda berusia dua puluh lima tahun yang tak lain adalah aku.

!!" peluru menembus dada sang pemuda berusia dua puluh lima tahun yang tak lain adalah aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namaku Simon Lucretiofield. Seorang pria korup dengan beribu musuh. Hartaku berlimpah ruah sejak aku berumur dua puluh satu tahun. Namun, sepertinya semuanya harus berakhir di sini. Memang, menjadi penjahat berarti bersedia menerima beribu konsenkuensi yang akan datang.

"Gara-gara pria bajingan seperti kau, ayahku mati gantung diri!! Aku membenci pria rakus sepertimu!" teriakan seorang anak perempuan yang memegang revolver tua di tangannya yang mungil.

"Gara-gara pria bajingan seperti kau, ayahku mati gantung diri!! Aku membenci pria rakus sepertimu!" teriakan seorang anak perempuan yang memegang revolver tua di tangannya yang mungil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah, anak perempuan ini bernama Michella. Kalau tidak salah, aku menipu ayahnya yakni Harold Guston dan memperoleh lima juta darinya. Ia bukanlah orang kaya. Sebaliknya, ia sangat miskin hingga makan nasi pun susah. Ia hanyalah seorang buruh dengan gaji tiga puluh ribu rupiah per hari. Aku menawarkannya asuransi pendidikan yang tentunya merupakan modusku. Ia membayar tunai dan tentunya, aku kabur. Namun, hari ini adalah hari terakhirku. Aku tidak mempunyai sedikitpun rasa penyesalan.

"Benar, aku menipu ayahmu yang bodoh itu, Michella." masih saja aku berucap dalam keadaan sekarat sekalipun.

Michella, anak perempuan yang dipenuhi dendam dan amarah. Ia mendekat kepadaku, lelaki bajingan yang sudah sekarat di atas kursi. Ia mengarahkan revolver itu ke arah kepalaku. Kedua matanya yang berwarna kuning tak menunjukan sedikitpun keraguan untuk membunuhku, sang penipu yang mungkin takkan pernah bertobat.

 Kedua matanya yang berwarna kuning tak menunjukan sedikitpun keraguan untuk membunuhku, sang penipu yang mungkin takkan pernah bertobat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Sweetest Hell [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang