Part 10 : Possesed

78 12 52
                                    

"James, mengapa pelangi bisa berwarna-warni?" suara merdu wanita berambut putih itu bertanya padaku.

"Itu karena spektrum cahaya putih. Cahaya putih itu akan pantul melalui butiran air sehingga menghasilkan warna yang berbeda. Pada dasarnya, tujuh warna yang membentuk pelangi itu berasal dari warna putih." jelasku sambil memandang pelangi yang terlukis di langit biru terang.

"Jadi pelangi itu seperti manusia." ucap Serah sambil menatap kedua mataku.

"Heh? Aku tidak paham." tanyaku sambil mengekspresikan kebingungan di wajahku.

" tanyaku sambil mengekspresikan kebingungan di wajahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serah hanya diam menatap wajahku. Ia memiringkan kepalanya sedikit dan ia pun tersenyum bagai malaikat. Jantungku berdebar dan wajahku pun merona. Saat ia tersenyum, dunia seolah membeku sesaat hanya untuk melihat betapa menawannya Serah.

 Saat ia tersenyum, dunia seolah membeku sesaat hanya untuk melihat betapa menawannya Serah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wajahmu merona!" seru wanita manis itu sambil menunjuk wajahku.

"T-tidak kok! Sembarang saja!" aku menyangkal sambil menutupi wajahku dengan telapak tangan kiriku.

"Hoo, kalo tidak, kenapa ditutup gitu!?" Serah tak menyerah untuk mengusiliku.

"Sudahlah!" ujarku sambil membalikkan badanku darinya.

Serah tertawa keras. Ia benar-benar menemukan kenikmatan cukup dengan mengusiliku. Aku berbalik ke belakang dan menatap wajahnya. Aku mencubit pipinya karena aku kesal dengan keusilannya.

"Auuhh!" Serah meronta dengan imutnya.

"Pft." sebuah tawa yang tertahan dariku.

"Plak!" ia menepis tanganku pergi.

Aku tersenyum usil. Aku segera mendekapnya dan mengelus kepalanya. Aku tertawa dan demikian juga Serah. Serah membuat duniaku yang kelabu menjadi kanvas yang begitu bernilai.

"Manusia sama seperti pelangi. Mereka marah, sedih, bahagia, curiga, benci. Emosi-emosi itu semua beragam seperti pelangi. Namun mereka berasal dari satu hal yang sama. Jiwa manusia." ucap Serah sambil memegang wajahku dengan dua tangannya yang mungil.

"Eh, kau benar juga." aku menyetujui.

"Huft.." Serah menghela nafas sambil menunduk.

Aku memegang tangan Serah yang masih di wajahku dengan pelan. Aku memandang wajah Serah yang serupa dengan boneka itu dengan afeksi yang tulus. Dia tetap menunduk walau perhatianku sudah tertuju pada dia seorang.

My Sweetest Hell [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang