Part 20 : My Freedom...

59 9 22
                                    

"DUAR...!!!" suara langit bergemuruh membuat jantungku berdetak keras.

Dengan refleks aku memandang ke belakang. Aku dapat melihat gerbang semerah darah yang mengambang satu meter dari tanah. Rantai hitam pekat yang membelenggu gerbang merah itu perlahan rapuh. Gerbang merah itu terbuka dengan perlahan tetapi pasti. Di balik pintu, cahaya matahari mengintip. Di situlah gerbang menuju bumi. Ia sangat berharap dan sangat peduli. Bahkan, di saat ia merenggang nyawanya.

Ibu membuka pintunya... Dengan nyawanya yang kedua dan terakhir. Aku tidak boleh menyiakan pengorbanan ibu yang paling terakhir sekaligus berani.

"Hades. Kau penipu. Jiwa Serah sudah tak mungkin terselamatkan. Kau hanya menipuku selama ini."

"Penipu? Aku hanya memanfaatkan kesempatan yang ada. Bila tidak ada kesempatan, maka tidak akan ada kejahatan." jawab Hades sambil memamerkan senyum sinisnya.

"Aku akan kembali ke bumi. Ibu sudah bilang. Ibu membuatku sadar. Apapun yang kulakukan, Serah takkan pernah kembali lagi."

Hades terdiam.

"Walaupun aku mengorbankan keringat, air mata dan darahku, itu semua takkan cukup. Maut telah memisahkan aku dan dia untuk selamanya. Bodohnya, aku memperjuangkan sesuatu yang tak pernah ada dan mengorbankan apa yang kumiliki."

Hades menatap kedua mataku. Mulutnya tak tersenyum lagi.

"Apa yang kau lihat, penipu?" tanya dengan sarkasme.

Hades terkekeh.

"Keparat." aku mengumpat.

Aku melangkah menuju gerbang menuju bumi yang telah ibu buka dengan nyawanya. Kakiku hanya satu sentimeter menyentuh bumi di balik gerbang hingga tiba-tiba terdengar suara yang mengusik pikiranku.

"CRANG!!!" bunyi rantai yang menggema.

"Lord! Aku m-mohon!" suara lelaki yang terdengar tak berdaya tetapi familier.

"Ayah!" aku langsung berbalik ke belakang.

Hades menarik rantai yang membelenggu ayah seperti anjing. Ia memegang dagu ayah dan menunjukan wajah ayah yang penuh dengan darah dan luka- luka yang terukir di wajahnya.

"Lihat! Wajah malang figur sector of greed. Pendosa yang nista, pendosa yang akan menjadi abu hanya karena anaknya yang begitu bodoh, naif dan tidak konsisten!" ujar Hades sambil menatap kedua mataku.

Ayah!

"Tak apa, anakku. Ayah mohon. Kembali ke bumi. Jiwa tunanganmu bukanlah jiwa yang ternoda oleh dosa berat. Ia akan kembali dengan sendirinya ke surga. Para malaikat akan menjemputnya dan memeriksa sistem regulasi neraka ini." ujar ayah dengan tenang.

" ujar ayah dengan tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi...!"

"James, pulang!" perintah ayah dengan suaranya yang nyaris habis.

Aku menghadap menuju gerbang sekali lagi.

My Sweetest Hell [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang