4. Bilik Tiga Belas

1.8K 319 358
                                    

Bilik 13 adalah julukan untuk kantin deretan ketiga belas kepunyaan Mbok Ester yang terkenal angker karena cuma siswa-siswa berpredikat 'disegani', senior galak, trouble-maker dan bertampang sangar yang bisa datang kesana. Tampang tersangar dipegang Ical, cowok yang ada tanda codet di pipi sebelah kirinya. Konon, itu bekas luka akibat tabrakan dan mencium knalpot motor.

Sudah sejak lama bilik 13 menjadi favorit-nya cowok-cowok di sekolah. Berada di pojok dan tertutupi oleh pohon beringin besar menjadi salah satu faktornya. Hoki. Semua anak Classic tahu, kantin itu sebenarnya berhak didatangi siapapun. Hanya, imej yang sudah terbangun sebagai kantin pojokan membuat siswa-siswa tipikal anak-emasnya-guru tidak bisa enter sama sekali. Tak ada seorang culun dan cewek pun yang sudi jajan di kantin itu. Mendekati saja sudah seperti mendapat warning kabel tegangan tinggi. Terlebih lagi, bilik itu terkenal banyak cowok-cowok gatel. Matamata nafsu itu ada.

"Oi, Joook! Budak baru..!" (Oi, kawaaan! Anak baru..!) Ical, salah satu siswa kelas IPS 1 yang biasa bolos di kantin langsung berseru heboh ketika melihat Runi. Meskipun sudah berada di Classic sejak tahun pertama, Ical masih saja suka menyebut Runi budak baru.

"Big Boss Arunika!"

"Abang Dobrak kita dataaang!"

Runi cengengesan mendengar berbagai julukan yang disebutkan kawankawannya. Tangannya melambai-lambai bak seorang artis sedang bertemu fans. Jika nama lengkapnya dipanggil, itu pertanda teman-temannya sangat senang bertemu dengannya. Sebuah kerinduan bergelora kepada kepala suku, si Runi.

"Run, aku kira sejak masuk kelas IPA kau alergi sama kita-kita." kata cowok tambun di samping Runi, Edi namanya.

"Iye, terus tiba-tiba bawa buku tebel." timpal Ical

"Terus pakai kacamata minus.."

"Lalu rambutnya belah tengah." Aldo tak mau ketinggalan.

"Huahahahaha!"

Runi mendecak. "Ya nggak lah... aku anak IPA jiwa IPS, brooo!" Baron dan Kaisar ikut tertawa.

Tak ada jeda sedikitpun tanpa mereka lewati dengan tanya jawab seputar harta, tahta, wanita. Harta untuk film-film yang baru mereka download (baca: jarah) di internet. Tahta untuk Undefinited; band mereka yang sudah setahun didirikan. Wanita untuk Nadia kelas XI IPA 2, Mentari kelas XI IPS 1, Yanti kelas XII IPS 1, Anes kelas X-1 (siswa baru yang mendapat predikat Queen di Classic) atau siswi-siswi Classic yang kebetulan melintas di koridor, dan terkadang diselingi rayuan ke Mbok Ester yang hari ini terlihat cantik memakai daster bunga-bunga dan kerudung kuning. Padahal mereka hanya berharap diberi bakwan gratis.

Kantin Mbok Ester mendadak menjadi pasar. Gelak tawa mereka sudah nyaris mencapai radius 50 meter, tempat ruang guru berada. Olok-olok tentang perkara anak IPA mulai mengudara lagi.

BRAK!

Tiba-tiba Ical menggebrak meja.

"Aku ada perkara penting!" katanya yang langsung menyita tawa. Ia menatap kawan-kawannya intens. Ada efek hujan saat ia berbicara. Muncrat.

Semua menatap Ical. Wajah mereka setengah serius setengah sembelit.

Runi menggerakkan kepalanya ke atas. Isyarat "Katakan saja".

"Kalian tau Jo? Anak Smanpa?"

"Kenapa lagi dia?"

"Asli minta kuhajar! udah tau Bella itu cewekku, masih aja nyosor." Cerocos Ical. Alamat-alamatnya, si Ical mengajak tawuran. Edi yang paling heroik di antara yang lain langsung pasang badan. Kaisar mengernyit. Dia anti berantem. Kalau dihitung pakai range scale, skor berantem Kaisar adalah dua alias buruk sekali. Runi? Semua orang tahu, ia adalah cowok paling solid. Malas sekalipun, pasti tetap dilakukan juga.

Faktor J (Swastamita) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang