21. TERUNGKAPNYA MISTERI

139 8 3
                                    

Rendy terlihat sedang kebingungan mencari sesuatu di kamar indekosnya. Mulai dari laci meja di samping tempat tidur, laci almari, laci meja belajar, tempat pensil, pokoknya semua tempat yang sekiranya memungkinkan benda yang ia cari ada di situ Rendy obrak-abrik. Rendy menghela napas dalam lalu menghembuskannya perlahan. Dia menyerah, sudah capek membongkar semuanya, tapi benda itu tetap tak terlihat. 'Ada di mana sih?' batinnya.

Akhirnya Rendy memutuskan untuk meminjam milik Rei. Rendy melangkahkan kakinya menuju kamar Rei.

"Rei, aku mau minjem alat cukurnya dong. Jenggot dan kumisku mulai memanjang nih." kata Rendy sambil berjalan mendekat ke kamar Rei. Tapi tak ada jawaban. Pintu kamar Rei sedikit terbuka. Rendy kira Rei di dalam. Akhirnya Rendy melebarkan daun pintu dan masuk.

"Rei... Kamu di dalam kan?"

Ternyata, Rei sedang ke kamar mandi.
Mata Rendy menyusuri semua bagian kamar Rei. Semua terlihat wajar. Tapi ada satu yang ganjal di mata Rendy, yaitu meja belajar Rei. Ada sesuatu yang menarik perhatian Rendy. Rendy mendekati meja itu. Ada kertas putih dengan puisi cinta yang tertoreh di atasnya. Dan diakhir puisi itu tertulis "#R".

Jantung Rendy mau copot melihat kertas itu. Rendy menghela napas panjang dan menghembuskannya kasar. Kedua tangannya menggenggam karena geram. Wajah Rendy memerah. Rasa kecewa menggelayuti Rendy. Karena kecurigaannya terhadap Rei sudah terbukti. Rei adalah orang yang mengirimkan puisi cinta untuk Aira. Pernah Rendy menduga Rei yang mengirim puisi pada Aira hingga Aira ketakutan. Tapi Rendy membuang pikirannya sendiri karena dia percaya kalau Rei tidak mungkin melakukannya. Ternyata Rei telah mengecewakannya.

Beberapa saat kemudian Rei tiba di kamar. Melihat Rendy yang masih mematung membaca puisi cinta karangannya di tangan Rendy.

"Re.. Rendy. Ngapain kamu di sini?" tanya Rei gugup.

"Ini maksudnya apa, Rei?"

Rendy menunjukkan kertas itu di depan wajah Rei. Rei membisu.

"Awalnya aku curiga sama kamu. Tapi aku membohongi diriku sendiri. Aku buang kecurigaan aku ke kamu. Karena aku percaya kamu gak mugkin suka cewekku sendiri. Ternyata, logikaku yang 100% benar. Aku menyesal mempercayai kamu, Rei. Penghianat!"

Tanpa mendengar penjelasan Rei, Rendy beranjak meninggalkannya tanpa ingat lagi tujuan awal dia ke kamar itu mencari Rei.

Rei bergeming di tempatnya. Karena apa yang dilihat Rendy, sudah jelas tanpa Rei beri penjelasan lagi.

Rendy kalut dengan amarahnya. Mengurung diri di kamar adalah satu- satunya yang ingin dia lakukan. Kabar mengenai Aira dan Kafi ditambah lagi masalah Rei yang ternyata dia adalah orang yang dia cari selama ini, membuat Rendy susah mengatur emosinya Rendy tak tahu apakah dia masih berhak marah? Aira bukan miliknya lagi saat ini. Tapi hatinya masih menganggap Aira masih sama dengan Aira yang dulu. Bagi Rendy Aira yang dulu dan yang sekarang, tetap gadis yang Rendy cintai.

***************************
25 Ramadhan 1439 H

KUTITIPKAN CINTAKU (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang