39. MENEPATI JANJI

193 6 1
                                    

Kafi dan Aira hanya punya waktu dua bulan untuk menyiapkan pernikahan mereka. Dan akhirnya tiba juga hari ini kesempatan bagi Kafi dan Aira untuk berkunjung ke panti asuhan.

Mobil Kafi sudah berhenti di depan panti. Kafi menarik kedua ujung bibirnya saat kedua retina matanya menangkap sosok ibu Mirah, Sidik dan Aminah tengah duduk di teras. Kafi keluar dari mobil. Ia menyalami mereka semua termasuk semua anak panti.

"Nak, kemana saja kamu? Sudah hampir tiga bulan kamu tidak ke mari." ujar ibu Mirah.

"Maafkan Kafi, bu. Kafi tidak sempat ke mari. Kafi sibuk sekali, bu."

"Sibuk nyiapin pernikahan kali, bu." goda Aminah.

"Iya tuh, paling." sambung Sidik.

"Kafi ke sini karena Kafi mau menepati janji Kafi sama ibu."

"Janji apa, nak?"

Sebelum Kafi menjawab pertanyaan ibu Mirah, Kafi memberi kode agar Aira turun dari mobil. Semua orang melihat ke arah mobil. Dan merekapun melihat Aira turun. Mata ibu Mirah berbinar saat ia melihat Aira yang turun. Ingatannya kembali pada beberapa saat lalu ketika Kafi ke panti bersama Aira. Waktu itu, Kafi berjanji akan membawa calon istrinya ke panti dan memperkenalkannya pada ibu Mirah. Saat ia melihat Aira, ia langsung paham kalau Airalah calon istrinya.

Aira mendekat, menyalami semua orang di sana sambil tersenyum bahagia.

"Bu, ibu ingat janji aku? Dia pilihan tuhan untukku, bu. Makanya aku membawanya ke sini, untuk minta restu ke ibu."

"Ibu sama sekali tidak lupa, nak, janji kamu ke ibu waktu itu." jawab ibu Mirah dengan senyum sumringahnya.

"Ayo, kak, kita masuk yuk!" ajak Aminah pada Aira. Sedangkan Kafi duduk di teras bersama Sidik dan ibu Mirah.

Aminah mengajak Aira ke kamarnya. Biasalah cewek, saling curhat satu sama lain di kamar.

"Bu, Kafi nikah minggu depan. Kalian semua hadir ya?" ujar Kafi sambil mengeluarkan undangannya dari dari dalam tas.

"Alhamdulillah, akhirnya kau temukan jodohmu, nak."

"Iya, bu, alhamdulillah."

========================

Di rumah Aira..

Bell berbunyi dua kali. Aira turun dan membuka pintu utama rumahnya. Pintu terbuka menampakkan sosok Elin di balik pintu.

"Elin?" seru Aira seraya berhambur kepelukan Elin.

"Kamu ih, mau nikah gak bilang-bilang."

"Duuuh, Elin. Ayo masuk dulu yuk, kita ngobrol di kamar aku saja." ajak Aira.

Mereka berdua naik ke lantai dua, masuk ke kamar Aira.

"Ra, ayo kasih aku penjelasan!" titah Elin.

"Aku bukannya gak mau ngasih tahu kamu, Lin. Pernikahan aku masih minggu depan, kok. Lagian gak mungkin aku gak ngundang kamu."

"Iya deh, iya."

"Eh, btw, kamu tahu dari mana alamat rumahku?"

"Dari Rendy."

"Cie... Sebenarnya kalian cocok loh, Lin."

"Kamu ngomong apa sih?"

"Udahlah, Lin. Aku tahu kok, dari dulu kamu suka kan, sama Rendy. Mata kamu sejak dulu tak pernah bisa bohong tahu gak? Kamu masih kurang jago nutupin hati kamu dari aku."

"Jadi kamu tahu, kalau aku suka sama dia?"

"Iyalah. Kamu ngalah kan, sama aku?"

"Iya. Tapi dia sahabat aku, Ra."

"Sahabat bukan berarti tidak boleh jadi pasangan kan? Maafin aku ya, Lin, aku udah merebut cinta kamu dulu. Aku udah nyakitin kamu. Aku udah egois sama kamu."

"Gak papa, Ra. Kalian berdua sahabat terbaik yang aku punya. Jika dengan bersama kalian bisa bahagia, akupun ikut bahagia."

"Makasih ya, Lin. Dan sekarang waktunya kamu yang bahagia."

"Entahlah, Ra. Aku pasrah dengan keputusan Allah."

Aira tersenyum mendengar jawaban Elin. Dan tanpa sepengetahuan Elin, Aira bertekad untuk mendekatkan Elin dan Rendy. Karena Aira tahu, Elin adalah gadis yang baik dan ia sangat menyayangi Rendy. Aira yakin Elin pasti bisa membuat Rendy bahagia bersamanya.

Bersambung..

***************************
20.10.18

Tunggu episode terakhirnya minggu depan yaaaaa 😂

KUTITIPKAN CINTAKU (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang