11. Bertemu

4.6K 629 361
                                    

Author pov

Yuu menatap dingin wajah lelaki yang sedang berdiri di hadapannya. Jika orang ini tidak lebih tua darinya, sudah dipastikan tinju Yuu sudah mengenai wajahnya.

Lelaki itu hanya menatap Yuu dengan mempertahankan keinginannya. Yaitu bertemu dengan (Y/n).

"Ck. Hanya karena kau lebih tua dariku, aku masih menahan diri agar tak menghajarmu," kata Yuu sambil tetap memperlihatkan tatapan dinginnya.

"Yuu, aku ingin bertemu dengan (Y/n). Kau bukan siapa-siapa (Y/n). Kau bukan kakaknya."

Setelah lelaki itu berkata demikian, mata Yuu berkilat-kilat penuh amarah. Dengan satu gerakan, Yuu melempar payungnya asal dan menarik kerah baju lelaki itu dan mendorongnya cukup keras ke arah pohon di sampingnya.

Kini air hujan membasahi tubuh Yuu. "Bisa kau katakan sekali lagi?" kata Yuu dengan suara yang pelan dan di balik kata-katanya, terdapat amarah yang luar biasa.

"Apa aku mengatakan sesuatu yang salah?" balas lelaki itu sambil berusaha melepaskan cengkraman Yuu di kerah bajunya.

"Sangat salah. Aku bukan kakaknya. Tetapi setidaknya, aku berhak dipanggil kakak oleh (Y/n) daripada dirimu, Ichiro (L/n). Dan (Y/n) tak akan pernah mau bertemu denganmu."

Lelaki bernama Ichiro itu pun menyerah, dan dirinya terkekeh pelan. "souka..souka.. Sebenarnya, tujuanku untuk bertemu (Y/n) adalah meminta maaf padanya dan kembali menjadi kakak yang normal untuknya."

Yuu mengangkat sebelah alisnya. "Apakah hanya meminta maaf saja sudah cukup?"

"Hah... Aku tak tau harus apa lagi, Yuu. Aku juga mau membicarakan hal penting dengannya. Percayalah padaku."

Akhirnya Yuu melonggarkan cengkramannya dari kerah Ichiro.

"Baiklah. Tapi, kalau kau masih menyakitinya, aku akan menghajarmu-bukan, membunuhmu."

.

"Jadi, sejak kapan kau pindah kesini?" tanya Yuu yang sudah mulai kalem dengan Ichiro.

Ichiro mengelap wajahnya yang basah terkena air hujan dengan tangannya. "Sebelum itu, bisakah kita berteduh dulu? Bajuku semakin basah."

"Kau tak akan mati jika bajumu basah. Lagipula sudah terlanjur, aku malas bergerak. Jawab saja pertanyaanku," balas Yuu dengan malas.

"Ah, baik.. Kau masih sama, ya. Kau hanya berbicara dengan halus jika dengan (Y/n)," ujar Ichiro. "Aku jadi rindu pada adikku..." lanjut Ichiro sambil mengulurkan tangannya ke arah tetesan air hujan.

Bletak!

"Ittai.. Kenapa kau memukulku? Mana sopan santunmu kepada orang yang lebih tua??!" Ichiro meringis sambil mengelus kepalanya yang dipukul Yuu.

Yuu hanya berdehem pelan. "Kau terlalu banyak bicara, jawab pertanyaanku."

"Ah iya... Kira-kira beberapa bulan yang lalu aku pindah kesini. Aku tau (Y/n) masih ada di sini, tetapi aku tak berani menghampirinya. Jadi aku bersyukur bisa bertemu denganmu, aku bisa meminta tolong padamu."

"Ya, terserah sajalah. Ngomong-ngomong, bagaimana pekerjaanmu?"

Ichiro mendengus pelan. "Oh, Yuu. Kau tau kan, aku hanya mengurung diri di ruanganku hanya membuat barang-barang penemuanku?"

"Ah, iya. Aku lupa kalau kau adalah orang kurang kerjaan sedunia."

Ichiro meringis. Yuu benar, selama ini Ichiro hanya mementingkan hal yang tak berguna di banding adiknya sendiri, (Y/n).

Dan sekarang, disini, Ichiro akan berusaha meluruskan segalanya. Dan kembali menjadi kakak yang baik bagi (Y/n).

"YUU!!!"

OUT?! (Levi x reader)[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang