Author pov
Ketika bangun, (Y/n) merasakan pusing di kepalanya. Entah gadis itu masih setengah sadar atau tidak, tetapi ia tak melihat ada orang lain di kamarnya. Namun, saat sudah sepenuhnya sadar, (Y/n) melihat Yuu yang sedang duduk di lantai.
"Yuu? Kenapa kau duduk di lantai?" tanya (Y/n) yang sudah duduk.
Yuu terkejut melihat (Y/n) yang sudah sadar. Kemudian lelaki itu langsung bangun menubruk (Y/n).
"Bodoh!!!" katanya. "Kau itu telat makan! Makanya kau bisa pingsan!"
Karena sesak, (Y/n) langsung mendorong Yuu dengan sangat kuat sampai-sampai Yuu hampir terjungkal ke lantai.
"Ah, maaf. Habisnya jatah untuk makanku tidak tau ada di mana, dan cemilanku habis ...." (Y/n) menggaruk pipinya.
Yuu hanya bisa menggeram kesal.
"Sudahlah! Aku sedang kesal, lebih baik kau makan saja, aku dan Hoshi membeli bahan makanan tadi, lalu aku membuatnya untukmu." Yuu mengambil makanan yang memang sedaritadi sudah tersedia di atas nakas.
"Wah! Kau membuatkanku sup? Terimakasih, Yuu."
Dengan lahap (Y/n) menyantap sup buatan Yuu sampai habis tak tersisa. Kemudian ia mengambil air dan meneguknya, lagi-lagi habis dengan cepat. Tampaknya ia sangat kelaparan.
Setelah beberapa saat, wajah (Y/n) sudah tak sepucat sebelumnya. Memang benar, (Y/n) belum makan yang benar selama semalaman, bahkan dari kemarin dan sejak permainan di mulai. Ia hanya meminum susu hangat sedikit ketika acara api unggun dan es krim setelahnya.
"Kau sudah terlihat baik," ucap Yuu sambil membereskan peralatan makan.
"Ya!" sahut (Y/n) senang. "Omong-omong, di mana Levi?"
"Oh? Si pendek itu? Dia sedang melabrak Sakura bersama Aoi dan Yami." Yuu membesar-besarkan kata 'labrak' sambil mendengus sebal.
Mata (Y/n) melebar. "Lho? Ada apa dengannya?"
"Kau tak sadar? Dialah yang membuang jatah makananmu! Itulah alasanku sangat kesal tadi!"
(Y/n) berpikir, apakah benar? Ia kira makanannya memang sudah habis dan tak tersisa untuk (Y/n). Apakah benar Sakura seperti itu? Kenapa Sakura melakukan hal itu?
"Jangan," larang Yuu yang menghentikan langkah (Y/n), karena gadis itu ingin kabur dan menghampiri Sakura.
"T-tapi, Yuu ... aku ingin menghampiri Levi, tidak baik membentak anak perempuan seperti itu," bela (Y/n). "Walaupun sebenarnya aku juga sedikit kesal padanya."
Sedetik kemudian, suara berat seperti suara khas laki-laki terdengar dari depan pintu kamar yang terbuka.
"Tch, kau pikir aku akan melakukan hal merepotkan seperti itu?" tanya suara lelaki itu yang kemudian berdiri di depan pintu kamar, ternyata ia Levi.
"Kau dari mana, Levi?"
Levi menyilangkan tangannya di depan dada. "Dari luar."
(Y/n) hanya meringis karena mendengar jawaban Levi.
"Kukira kau akan membentak Sakura." Yuu berkata sambil menghampiri Levi. "Bawa alat makan ini ke dapur, kau hanya diam saja daritadi."
"Tch, kau saja." Levi membalas sambil menjauhkan langkahnya dari Yuu, kemudian menghampiri (Y/n). "Kau mau ke luar villa?"
"Hei! Jangan mengajaknya, dia pasti masih pusing." Yuu protes.
(Y/n) tertawa. "Tidak apa-apa, Yuu. Aku sudah baik-baik saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
OUT?! (Levi x reader)[COMPLETED]
FanficBiar lebih deket sama Thor, yuk yuk yuk follow akun author dulu sebelum baca cerita ini ehehehe(^o^) *** Levi Ackerman, adalah husbando tercintamu yang tiba-tiba saja keluar dari komputermu. Kamu yang kebingungan pun terpaksa membiarkan Levi tinggal...