17. Waktunya

3.6K 479 417
                                    

Reader pov

Jujur saja aku masih merasa risih saat Sakura menanyakan Levi. Bukan apa-apa. Sakura melihat Levi sebagai orang yang keren. Memang keren, sih..

Belakangan ini, Sakura selalu mencari-cari perhatian Levi dengan alasan sedang membicarakan persiapan untuk liburan di pantai nanti. Kalau memang benar seperti itu tidak masalah. Tetapi... Obrolan mereka yang membuatku panas.

"Jadi, Levi!"

Aku memperhatikan mereka dari kursiku. Suasana di kelas sedang sepi. Hanya ada aku, dua atau tiga orang murid, termasuk Sakura dan Levi tentu saja.

"Hn?" jawab Levi singkat. Seperti biasa. Aku masih bisa mendengarnya, aku hanya memasang earphone tanpa menyalakan musiknya. Aku pura-pura tak peduli dengan obrolan mereka.

"Kita akan berangkat besok. Kau sudah mempersiapkan segalanya?"

Levi menggeleng. "Belum semua."

"Souka... Aku sudah mempersiapkan beberapa permainan selama di sana! Ada yang mengharuskan kita berpasangan! Aku sudah mengurusnya."

"Lalu?"

"Lihat. Aku berpasangan denganmu!"

Aku refleks menengok ke arah mereka. Tanpa sadar aku menyeplos. "Lalu aku dengan siapa?" untung kelas sedang sangat sepi.

Sakura tampak terkejut dengan ucapanku yang tiba-tiba. "Biar ku lihat... Oh! Kau dengan Hoshi!"

Aku memutar bola mataku. Malas. Seraya menghampiri tempat obrolan mereka. "Kenapa harus dengannya? Aku ingin dengan Levi."

"Maaf, ya, (Y/n). Aku ingin dengan Levi juga.. Kali ini saja ya! Kumohon..." Kulihat Sakura memelas kepadaku.

Ya ampun. Kenapa begini? Padahal kan Sakura baru saja kenal dengan Levi. Dan kenapa Levi diam saja? Dasar.

"Tapi kenapa aku harus denganmu?" ceplos Levi datar.

Sakura terlihat sedang berfikir. "kenapa, ya? Karena aku tertarik denganmu?" Sakura mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum.

Karena aku malas dengan situasi ini, aku pun mengalah. Lagipula aku masih satu kelompok dengan Levi. Jadi itu tidak masalah.

Oh! Tapi aku kesal dengan Sakura. Kalian harus tau itu!

"Baiklah. Terserah kau saja, Sakura."

Sakura melompat kegirangan setelah aku menyetujui permintaannya yang membuatku sangat kesal. Kurasa aku akan bad mood seharian.

Aku segera menuju kantin dengan berat hati. Meninggalkan Levi yang masih ditahan oleh Sakura-san. Oh astaga. Aku ingin menariknya sekarang juga dari perempuan itu.

Aku berjalan dengan perasaan kesal menuju kantin. Aku mengeluarkan sumpah serapah karena aku sendirian sekarang. Kalau aku ajak Yuu juga percuma. Pasti dia sedang bersama Aichi sekarang.

Argh! Bikin sebal saja! Ini menjadi rumit.

Ketika aku sedang asik mengeluarkan sumpah serapahku, seseorang menabrak tubuhku. Aku yang tidak siap pun kehilangan keseimbangan.

Sebelum aku jatuh menimpa lantai, seseorang itu sigap menahan tubuhku agar tidak jatuh.

"Kau tidak apa-apa?" tanya seseorang itu. Oh ternyata dia Hoshi.

"U-uhm, iya aku tidak apa-apa." Aduh. Kenapa aku canggung begini? Dengan segera aku melepaskan pegangan Hoshi di tubuhku.

Hoshi menyadari kecanggunganku lalu berbicara, "oh, maaf. Aku hanya menahanmu agar tidak jatuh. Maaf aku menabrakmu. Aku tidak sengaja. Aku buru-buru."

OUT?! (Levi x reader)[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang