Fair-Haired Boy

Epilogue

-FAIR-HAIRED BOY-

Minatozaki Sana // Park Jimin // Kim Taehyung

by Ellasandrae

Epilogue

"The finest thing."

w

Fair-Haired Boy

w

Jam sekolah sudah berakhir sejak beberapa menit yang lalu namun cukup banyak siswa yang masih berkeliaran di sekolah terlebih karena Woollim Open Match sudah memasuki babak final. Jika para aktivis disibukkan dengan agenda Woollim yang cukup bergengsi tersebut, maka kutu-kutu buku itu tetap pada kebiasaan mereka menyinggahi perpustakaan. Bedanya adalah  nampaknya terjadi lonjakan populasi kutu buku mengingat perpustakaan menjadi penuh belakangan ini.

Gadis baru itu menjadi pusat perhatian di sekolah. Dialah yang bertanggung jawab atas kenaikan populasi kutu buku di sekolah itu. Banyak sekali siswa penasaran tentang sosok dirinya meski kebanyakan dari mereka sudah tahu bahwa ia memiliki korelasi dengan seorang pria populer di sana. Mereka meleleh ketika surai abu gelap itu ia selipkan ke belakang telinganya membuat suasana perpustakaan seketika tidak kondusif. 

Semuanya kembali hening ketika kapten voli itu menginjakkan kaki di sana.

"Berhentilah menggoda mereka!" ujar pria itu mengalihkan perhatian si gadis dari textbook-nya. Dengan raut polosnya Sana mendongak. Ia mengerutkan kening tak mengerti arah pembicaraan Taehyung.

"Kapan aku melakukannya?"

Taehyung mendecih seraya meletakkan tumpukan buku tebal di atas meja.

"Kau melakukannya sepanjang hari," gerutunya sembari menarik kursi di samping Sana kemudian duduk tanpa menimbulkan suara. Pria itu pun meraih sebuah buku dan membukanya dengan teliti pada bab yang ia cari.

"Dengar ya Tuan Dugong Sialan Kim Taehyung, aku tidak peduli dengan opini subjektifmu itu!" kata Sana mengabaikan tatapan tajam pria yang barusan ia sebut. "Kalau kau tidak suka silakan saja urus mereka seperti yang biasanya kau lakukan!"

"Singkatnya kau mau belajar atau tidak?" tanya Taehyung ketus membuat Sana cemberut. "Keluarkan pulpenmu!"

Pria itu dengan sabar menjelaskan beberapa materi yang Sana lewatkan karena mengurus kepindahannya yang tidak jadi. Ya, hingga saat ini Woollim masih mengenal Kim Taehyung sebagai kakaknya Sana dan karena itu semuanya tidak heran jika keduanya sering terlihat bersama. Sayangnya hari itu Taehyung tidak bisa menemani Sana belajar hingga selesai karena harus menggantikan seseorang bermain di laga final basket Woollim Open Match.

"Kau akan melawan Big Hit 'kan? Apa Jimin bermain?" tanya Sana ketika Taehyung membereskan peralatannya.

"Apa aku kelihatan peduli soal itu?" ujar Taehyung. "Dengar, tidak usah nonton! Hasilnya tidak akan mengejutkan, fokus saja belajar!"

Sana cemberut setelah Taehyung meninggalkan perpustakaan. Ia kemudian membereskan bukunya dan menyelinap keluar untuk paling tidak bertemu teman lamanya.

w

Gedung olahraga Woollim itu mulai sesak dijejali siswa dari berbagai sekolah yang penasaran dengan pertandingan antara dua sekolah besar. Gadis itu berlari kecil mencari keberadaan teman-teman yang dirindukannya. Senyum kecilnya merekah saat bayangan gadis berambut plum itu tertangkap di retinanya.