[ON HOLD]
Guanlin, hanyalah pemuda naif yang terikat dalam takdir kerajaan Joseon, dirinya memuja begitu dalam sosok gadis bernama Jihoon, cinta pertamanya. Namun saat takdir malah menyatukannya dengan Jinyoung, seorang pemuda malang yang menjadi ko...
Because the storm is still yet to come, song theme untuk chapter ini masih Taeyeon - All With You.
Btw, yang mampir kesini karena saya tag, tag-annya ada di paling bawah sist.
Korean Glossary baru (isinya juga beda ya sis sama yang kemaren) :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Setelah kemunculannya di paviliun teratai yang sangat tiba-tiba, Guanlin sama sekali tidak berkata apa-apa lalu meninggalkan tempat itu. Ia juga benar-benar memperlihatkan pendar kekecewaan yang sangat kentara di kedua matanya kepada neneknya—dimana ia sempat menatap lamat kedua manik Ibu Suri dengan emosi yang sarat akan rasa kecewa.
Jinyoung pun tidak bisa berkata apa-apa mengenai tingkah aneh sang Putra Mahkota karena ia jelas mengetahui alasannya. Pemuda berstatus wangsejabin itu hanya mengucapkan sepatah kata sebagai ucapan terimakasih atas penghormatan yang diberikan para dayang, dia juga memberikan salamnya secara resmi kepada Ibu Suri dan Ratu Kim yang jelas disambut dengan senyum bahagia kedua wanita itu.
Jinyoung kemudian dituntun oleh seorang wanita yang memperkenalkan diri sebagai dayang pribadinya—jika Jinyoung tidak salah dengar nama sanggung itu adalah Dayang Seo—menuju paviliun tempat ia akan tinggali selama menjalani masa pelatihannya sebagai Putri Mahkota sebelum hari pernikahan tiba.
Jinyoung tidak bisa menahan decakan kagum saat ia melihat taman bunga yang menghiasi paviliun yang akan ia tinggali, berbagai macam bunga ditata sedemikian rupa membentuk rangkaian warna yang indah. Ia tersenyum kecil menikmati indahnya taman kecil tersebut, namun kemudian senyumnya luntur ketika ia mengingat bahwa Putra Mahkota bertemu dengan Jihoon di bawah pohon dekat taman bunga yang sangat mirip dengan taman milik paviliun tempatnya tinggal.
Jinyoung mengeluarkan napas kecil, berusaha untuk tidak menghancurkan perasaannya sendiri di hari baiknya. Dengan cepat ia menepis seluruh pemikiran tentang Putra Mahkota dan gadisnya lalu menoleh perlahan menghadap Dayang Seo, "Kalau boleh tahu, apa alasan jungjeon mama memberiku paviliun ini?"
"Paviliun ini dulunya adalah tempat tinggal jungjeon mama ketika ia masih menjadi wangsejabin, beliau sangat menyukai tempat ini karena bunga selalu bermekaran dengan indah di atas tanah yang ada di paviliun ini. Jungjeon mama selalu teringat kepada bunga yang indah ketika melihat anda, bingoong mama. Karena itu beliau memberikan anda paviliun ini dengan harapan kehidupan anda sebagai Putri Mahkota akan memiliki takdir yang indah dan cantik seperti bagaimana bunga-bunga ini tumbuh."
Jinyoung tertegun mendengar penjelasan dari Dayang Seo mengenai alasan mengapa Ratu Kim memberinya Paviliun Kristal Salju sebagai tempat tinggalnya, paviliun ini tidak sedingin namanya, justru kebalikannya karena tempat mewah ini memancarkan suasana hangat yang sangat Jinyoung sukai. Ia juga sedikit terharu karena ternyata wanita yang beberapa hari lagi akan menjadi mertuanya begitu memikirkan dirinya sampai sejauh itu. Senyumnya kembali mengembang, selaras dengan beribu kebaikan yang ia terima hari ini.