STORY OF CUPID AND GRIM REAPER - Sehun & Baekhyun

283 30 4
                                    

In Baekhyun's Eyes...

Hai. Perkenalkan, aku adalah Byun Baekhyun, keturunan dari sang dewi Aprodit—dewi cinta—dan ya, kalian mungkin mengenalku sebagai seorang Cupid di kehidupan ini, bukan? tidak masalah, aku menerima semua nama yang manusia berikan kepadaku.

Tapi, biar aku luruskan lebih dulu tentang pengetahuan yang sudah kalian percayai selama ini. Kalau sebenarnya, aku adalah keturunan dari Eros—putra dari dewi Aprodit—dan jika dibandingkan dengan dewi Aprodit, atau Eros sendiri, aku sama sekali tidak sepadan.

Ah, jangan kalian pikir kalau seorang malaikat cinta—cupid—adalah sosok-sosok mungil berwajah cute dan membawa busur serta anak panahnya kemanapun. Kami tidak sekuno itu, sayang.

Manusia berevolusi, begitu juga dengan para malaikat. Kami tidak pernah berpenampilan seperti yang manusia gambarkan tentang sosok menggemaskan seorang cupid. Biar kujelaskan, kalau kami sebenarnya serupa dengan manusia. Perbedaannya, kami punya sepasang sayap yang akan muncul saat kami akan memberikan 'bisikan' cinta pada dua insan manusia.

Kami tidak punya busur panah serta anak panah apapun untuk mengikat dua orang insan dengan frasa cinta. Yang kami lakukan adalah memberi mereka bisikan tentang cinta itu sendiri. Hal yang kemudian akan menggerakkan perasaan dua orang insan manusia untuk saling mengasihi, dan mencintai.

Dan juga, kami sebenarnya hidup berdampingan dengan manusia, bersama para grim reaper juga. Kalau grim reaper bertugas untuk menjemput nyawa manusia-manusia yang akan mati, maka tugasku—dan cupid lainnya—adalah menyebarkan cinta di kehidupan manusia.

Grim reaper sendiri adalah julukan yang manusia berikan pada mereka—seperti bagaimana manusia menyebutku dan bangsaku sebagai Cupid—padahal mereka sebenarnya adalah keturunan dari Kharon—salah satu ciptaan Zeus yang ditugaskan bersama dewa Hermes.

"Percuma ada cinta kalau pada akhirnya semua manusia juga akan mati." kudengar Sehun berkelakar. Well, dia salah satu grim reaper yang cukup dekat denganku. Kukatakan kami berteman, tapi menurut Sehun kami hanya sekedar saling mengenal.

Hey, kami juga punya kehidupan sosial. Tidak hanya manusia saja yang bisa hidup dan berinteraksi sosial, tapi kami juga.

"Tidak begitu, Sehun. Kau tahu sendiri manusia terdiri dari dua elemen yang saling bertolak belakang. Jika mereka hidup tanpa adanya cinta, bagaimana mereka bisa mengakhiri kehidupan mereka nanti dengan bahagia?" aku bertanya pada Sehun, berharap dia mengerti tentang bagaimana besarnya imbas dari sebuah cinta yang tak kasat mata itu.

"Hah, itu katamu. Menurutku yang berpengaruh hanya baik-buruknya perbuatan mereka semasa hidup saja. Sisanya? Tak akan berarti apa-apa saat sudah mati nanti." Sehun berkeras, diam-diam aku merasa heran, apa semua grim reaper keras kepala dan selalu berpikir negatif seperti Sehun?

"Kau begitu sering melihat kematian, tapi tidak pernah melihat apa yang para amor—sebutan untuk pembawa cinta/kasih—lakukan di akhir kehidupan seorang manusia?" tanyaku menyudutkan Sehun.

Biasanya, aku selalu bersabar setiap kali Sehun berulah. Semua grim reaper itu menyebalkan. Well, mereka bahkan banyak tidak disukai. Ya, memangnya siapa yang akan suka pada malaikat pencabut nyawa? Aku yakin keberadaan malaikat cinta sepertiku akan lebih diterima oleh siapapun.

"Membuat manusia saling mengasihi dan menangisi kepergian jiwa yang kujemput?" Sehun menerka, dia tentu tahu bagaimana para malaikat cinta telah menyebar bisikan penuh kepedihan tiap kali seorang manusia dijemputnya pergi menuju gerbang langit, tapi tentu dia tidak tahu kalau bisikan itu terus kami berikan sepanjang waktu.

SHORT STORIES with EXOWhere stories live. Discover now