TEMPTATION - Kai [mature/adult]

198 9 0
                                    

is there any pain that you could compared than watching your lover making love with someone?

| mature content included |

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

In Author's Eyes...

Bukannya Kai tidak berperasaan. Bukan pula menyetubuhi Irene tak lagi menjadi minatnya. Tapi keadaan sekarang tengah memaksa Kai untuk menekan ego demi kelangsungan hidup betina-nya yang sekarang tengah terkurung dalam tubuh yang menginginkan sentuhan.

Adalah Irene, si betina tercantik dari kaum werewolf yang kini tengah berada dalam keadaan 'overheat' yang membuat nafsunya tak lagi bisa dibendung oleh kepuasan yang Kai berikan.

Sentuhan Kai dan tiap kecupan yang pria itu berikan agaknya tak lagi menjadi candu bagi Irene. Sebab, dirinya sekarang tengah dibuai oleh pandainya bibir seorang pria yang tengah mengukir tanda kepemilikan di leher jenjangnya.

Desahan yang lolos dari bibir Irene bahkan tak pernah terdengar seperti ini di telinga Kai. Wajah memerah betina-nya itu membuat Kai diam-diam menggeram marah.

Irene tak pernah menunjukkan ekspresi semacam itu saat bersetubuh dengannya. Dan sekarang, Kai tengah dipaksa menonton pertunjukan seks yang betina-nya pamerkan bersama seorang pria bernama Park Ilwoo.

Kai bukannya ingin menghabisi si pria, tapi dia mengawasi betina-nya. Ia tak ingin Irene terlampau terbuai hingga kemudian lupa diri dan lupa juga tentang fakta bahwa ia harus merenggut nyawa si pria sebelum ia kembali ke dekapan Kai, pasangannya.

Tapi mungkin, malam ini Kai sedang tidak beruntung.

"Uh..." sebuah lenguhan lolos dari bibir Irene ketika Ilwoo meninggalkan sebuah tanda kemerahan di lehernya. Jemari kurus Irene kini bahkan dengan lihai bergerak merengkuh tekuk Ilwoo, memaksa si pria untuk meninggalkan lebih banyak lagi tanda serupa—yang tiap sentuhannya di permukaan kulit Irene terasa bagai sebuah candu.

"Kau menyukainya?" satu pertanyaan Ilwoo utarakan, diliriknya Irene dari sudut mata dengan pandang seduktif. Well, agaknya ia tahu jika wanita itu telah terbuai karena permainan 'baik hati' yang baru saja ia pamerkan.

"Apa hanya itu kemampuanmu?" Irene justru mencemooh. Sengaja menantang si pria agar permainan lembut yang pria itu pamerkan kembali menjamah tubuhnya.

Sayang, Kai mungkin telah salah langkah selama ini. Caranya bercinta dengan Irene adalah cara yang paling ampuh untuk menaklukkan wanita memang—mengingat bagaimana ia selalu menyerang betina-nya di ranjang dengan cara paling kasar namun tak bisa dihentikan.

Tapi yang Ilwoo pamerkan pada Irene sekarang adalah sentuhan sarat akan sikap lembut pria yang berusaha memanjakan pasangan. Cara Ilwoo mengecup tiap inci bagian dari leher Irene membuat wanita itu berpikir jika Ilwoo tengah menganggapnya sebagai sebuah berlian yang rapuh.

Bahkan, cara pria itu menyesap bibirnya membuat Irene berpikir jika Ilwoo tak ingin melukai bibir plum miliknya. Satu hal yang tak bisa membohongi Irene adalah bagaimana cara Ilwoo menyentuh tiap lekuk tubuhnya.

Lembut, namun memikat. Pria itu tidak dengan sembrono meraba bagian intim tubuhnya tapi justru membuat Irene ingin menjadi agresif dan memohon pada Ilwoo agar si pria melakukan 'lebih' pada tubuhnya.

Well, baru saja Irene mengakui kalau dia telah bertekuk lutut pada Ilwoo.

"Aku tak ingin melukai tubuh indahmu jika nanti aku bercinta denganmu, Nona." ah, ingatkan Irene kalau dia baru saja bertemu dengan Ilwoo saat dia memasuki restoran kumuh di pinggir kota ini.

SHORT STORIES with EXOWhere stories live. Discover now