Flashback, a few years ago (part 3)
Sasuke menggerakan kakinya tidak sabar sesekali ia melihat jamnya. Hari ini adalah perjanjian penerimaan surat rumah dari hadiah yang didapat Sasuke saat berbelanja di supermarket dan sesuai perjanjian ia akan menunggu di salah satu bilik VVIP di café ternama yang sudah dipesan oleh pemberi hadiah dan harus merelakan setengah harinya bekerja untuk menerima hadiah yang belum tentu benar keberadaannya. Oh Kami-sama jika ia ditipu ia sama saja merelakan gajinya sehari tidak bekerja di kedai ramen dan mini market. Walau hanya sehari tetap saja itu membuang uang yang akan ditabungnya untuk kebutuhan keluarganya kelak.
Sasuke menggertakkan giginya kesal sudah lebih dari jam perjanjian ia menunggu dan sekarang sudah hampir menjelang siang. Dia sangat tidak suka membuang-buang waktu dan itu sama saja dengan membuang-buang uang, ia tentu ingat salah satu pepatah 'Waktu adalah Uang' bukan berarti karena Sasuke mata duitan, di jaman sekarang yang serba sulit tentu ia harus memperhitungkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Klining! Suara lonceng berbunyi ketika ada seorang tamu memasuki café, pelayan café segera membungkuk hormat dan mengantar orang tersebut ke tempat duduk yang telah di pesan. Pelayan membukakan pintu dan membungkuk hormat ketika orang itu masuk kedalam bilik café.
Sasuke menoleh ketika ada orang yang memasuki biliknya. Dapat ia lihat seorang laki-laki paruh baya dengan luka melintang di hidungnya mendekati tempat dimana ia duduk.
"Perkenalkan nama saya Iruka. Saya adalah kepala pelayan dari presdir Uchiha" ujarnya sambil membungkuk hormat dihadapan Sasuke.
"Hn"
"Maaf menunggu lama, hari ini sebelum bertemu dengan anda Uchiha-sama sedang menyelesaikan urusannya di kantor. Mohon dimaklumi keterlambatan beliau" ucap Iruka lagi sambil membungkukkan tubuhnya.
"Tidak apa-apa. Kenapa kau tidak duduk?" ucap Sasuke heran pasalnya sejak tadi orang ini berbicara sambil berdiri disampingnya dan selalu membungkukkan tubuhnya. Apa dia tak pegal?
Iruka tersenyum. "Anda belum mempersilahkan saya duduk, saya adalah seorang pelayan sangat tidak sopan jika saya duduk dihadapan anda tanpa persetujuan dari anda dulu"
Sasuke mendesah tidak enak, apa semua orang kaya diperlakukan begini oleh pelayannya. Jangan bilang Naruto juga (tidak tahu saja Sasuke bahwa Naruto lebih diperlakukan istimewa karena mandi dan memakai baju saja dibantu pelayannya). "Duduklah, aku bukan majikanmu"
Iruka tersenyum kembali dan segera mendudukan dirinya dihadapan Sasuke yang sebelumnya terlebih dahulu ia membungkukkan tubuhnya dan berterimakasih. "Anda sudah memesan makanan?" tanya Iruka ketika melihat meja hanya tersedia air putih yang dipesan Sasuke karena gratis.
"Tidak, aku sudah makan barusan" ujar Sasuke, lagipula Sasuke tidak ingin menghabiskan uangnya untuk sekedar makan makanan dengan harga yang tidak masuk akal itu. Masakan Naruto cukup membuatnya kenyang sampai jam makan siang nanti. Naruto juga sudah menyiapkannya bekal untuk makan siang jadi ia tak mau menghamburkan uangnya untuk hal yang tak perlu kecuali untuk Narutonya.
"Mau saya pesankan sesuatu untuk anda?" tawar Iruka merasa tak enak karena Sasuke sudah menunggu lama.
"Tidak perlu" Sasuke menolak. "Lagipula tujuanku kemari hanya untuk bertemu Uchiha-san dan menerima hadiah itu"
"Ah.." Iruka mengangguk jadi teringat tujuannya kemari. "Uchiha-san sedang dalam perjalanan dan saya kemari ditugaskan untuk membawa anda ke rumah yang merupakan hadiah anda. Mari saya antar" ucap Iruka menghampiri Sasuke menarik kursi Sasuke agar ia bisa beranjak dari tempat duduknya, membukakan pintu ruangan untuk Sasuke lewati. Sasuke hanya mengikuti Iruka dari belakang yang membawanya ke sebuah limousin hitam. Iruka membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Sasuke untuk duduk di kursi penumpang. Pertamakali Sasuke diperlakukan begini dan ia sedikit awkward.

KAMU SEDANG MEMBACA
Home Curse
Horror20++ (rate: M) Cinta, pengorbanan, dan dendam dapat terjadi. Dimana Sasuke anak yatim dan merupakan pelayan ramen mencintai seorang anak pengusaha kaya Namikaze Naruto. Mereka saling mencintai dan menjalani hubungan rahasia, sampai dimana hubungan...