06: Lust (NC)

592 66 3
                                    

Our BGM is the sound of breathing

Your voice when you say my name

I wanna be locked in you and swim in you

- BTS 'Just One Day'

***

Chaeyeon terbangun dari tidurnya. Tanpa sedikitpun meminta pendapat darinya, Daniel tetap menaruh guling di tengah-tengah mereka semalam. Chaeyeon sebenarnya menghargai perlakuan Daniel. Dirinya juga belum benar-benar siap harus tidur bersama dalam artian yang sebenarnya.
Ia menengok ke sebelahnya.

Kosong lagi. Daniel sudah pergi lagi.

Kenapa orang itu selalu pergi sebelum ia bangun?

"Ah, kau sudah bangun," ujar Daniel mengagetkan Chaeyeon.

Chaeyeon mengerjap pelan. Ia mengusap kedua matanya sebelum mereka benar-benar terbuka lebar untuk melihat Daniel.

"Lakukan apapun yang kau inginkan hari ini," ujar Daniel duduk di sebelah Chaeyeon dan mengacak-acak rambutnya, membuatnya lebih berantakan.

"Tapi jangan sekali-kali menemui Seungcheol," lanjutnya menampilkan senyum andalannya.

Chaeyeon tetap diam dan memandangi Daniel seakan-akan kesadarannya belum terkumpul sepenuhnya.

"Aku ke kantor dulu," ujar Daniel mengelus puncak kepala Chaeyeon lalu mengecup dahinya singkat.

Semburat merah muncul di pipi Chaeyeon. Itu hanya dahinya, tapi tetap saja ia belum terbiasa.

Daniel beranjak dari tempatnya dan berjalan keluar dari kamar mereka. Chaeyeon sendiri masih membutuhkan beberapa menit lagi untuk mengumpulkan kesadarannya.

"Barusan itu... morning kiss?"

Kamar gelap itu masih gelap sampai pagi ini. Namun seseorang sudah bangun lebih dahulu. Nayoung terduduk di atas ranjangnya, menatap Seungcheol yang masih terlelap di sebelahnya. Ia masih terbayang-bayang kejadian yang dilihatnya kemarin, kedatangan Chaeyeon yang membuatnya terkejut setengah mati. Itu juga ditambah Seungcheol yang tertangkap sedang bermain-main dengannya.

Nayoung menggelengkan kepalanya, mencoba mengusir semua bayangan itu. Mungkin sekarang ia perlu melakukan hal lain. Makan misalnya. Ia belum melakukannya sejak kemarin sore.

Ia menurunkan kedua kakinya ke lantai. Seungcheol sekilas mengubah posisi tidurnya. Ia tampak terusik dengan pergerakan Nayoung.

Nayoung memilih tidak mempedulikannya dan keluar begitu saja dari kamar itu. Ia berjalan ke dapur dan meminum segelas air.

"Nayoung-ah," panggil seseorang di dalam kamar.

Nayoung mendecak kesal dan mengabaikannya lagi. Ia memilih mencari sesuatu untuk dimakan di dalam kulkas. Ia mengambil sebutir telur di dalam kulkas dan menaruhnya di samping kompor. Lalu ia membuka rak atas untuk mengambil beberapa bumbu.

Tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Sontak, Nayoung memberontak, berusaha melepaskan diri.

"Kau masih ingat permintaanmu dulu, kan?" bisiknya di telinga Nayoung.

Nayoung ingin sekali melupakan soal permintannnya kali ini saja.

Seungcheol masih memeluknya dengan sebelah tangannya sementara tangan satunya menutup rak di atas Nayoung.

"Kenapa?" bisik Seungcheol di telinga Nayoung, "Kau sedang tidak ingin melakukannya pagi ini?"

Nayoung diam saja. Ia tidak tahu apa yang harus ia katakan saat itu juga. Ia tidak dalam kondisi bisa mengontrol emosinya.

[√] 늦은 (Late) | kdn x jcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang