07: Regret

461 72 2
                                    

If you still have those memories

That seemed so fragile

- SEVENTEEN 'Say Yes'

***

Aroma harum masakan Mingyu menyebar ke seluruh dapur. Chaeyeon baru saja turun dari kamar yang berada di lantai dua. Ia mendekati Mingyu yang sedang menuangkan masakannya ke dalam kotak bekal.

Kotak bekal?

“Ah, Chaeyeon! Aku baru saja akan memanggilmu,” ujar Mingyu menyadari kehadiran Chaeyeon.

“Hm?” gumam Chaeyeon bertanya-tanya.

Mingyu menyelesaikan penataan kotak bekalnya dan memposisikan dirinya menghadap Chaeyeon.

“Daniel menyuruhmu…”

“Mengantarkan bekalnya?” tebak Chaeyeon menyela perkataan Mingyu.

“Tepat sekali. Nah,” ujar Mingyu seraya menyerahkan kotak bekal itu pada Chaeyeon.

“Aa… aku akan bersiap-siap dulu,” balas Chaeyeon menaruh kotak bekal itu di meja makan.

Mingyu mengangguk paham dan membiarkan Chaeyeon naik kembali ke kamarnya.

Chaeyeon sekarang berdiri tepat di depan kantor Daniel. Ia sudah mengirim pesan pada Daniel agar ia segera keluar. Ia agak malu kalau harus menunggu di lobi.

“Yeobo,” seru seseorang di belakangnya. Orang itu berlari kecil ke arah Chaeyeon.

“Ya! Kau tidak mendengarku?” ujar seseorang yang ternyata Daniel menepuk pundaknya.

Chaeyeon tersentak. Ia sedang melupakan statusnya.

“Aa… maaf,” ujarnya melirik sekeliling.

Daniel tersenyum kecil sambil meraih tangannya, “Ayo makan berdua.”

Ia menarik tangan Chaeyeon, membawanya menuju kursi panjang di pinggir taman yang tidak terlalu jauh dari kantor.

“Aku kira kau hanya bilang untuk mengantarkan bekal,” protes Chaeyeon menatap Daniel yang duduk berdampingan dengannya.

Daniel mendongakkan wajahnya ke langit, memandang awan yang sedang berarak .

“Cuacanya sedang bagus,” celetuknya mengabaikan protes Chaeyeon.

Chaeyeon mendengus kesal, menaruh kotak bekal yang dibawanya ke pangkuan Daniel. Daniel berhenti memandang langit dan membuka kotak bekal itu. Ia mengacungkan sumpitnya kea rah Chaeyeon.

“Kau tidak berniat menyuapiku?” goda Daniel.

“Siapa kau, harus kusuapi?”

“Aku ini suamimu,” tegasnya.

Chaeyeon memasang senyum kecut dan merebut kotak bekal serta sumpit dari Daniel.

“Aa…” ujarnya mengantarkan makanan ke mulut Daniel.

Daniel mengunyahnya sambil memasang ekspresi puas. Walau Chaeyeon di hadapannya tidak mengingat apa yang telah mereka lalui selama 2 tahun ini, ia tetap menggemaskan ketika disuruh melakukan hal-hal seperti ini.

“Kau bukan anakku,” desis Chaeyeon kesal.

Daniel merebut sumpit di tangan Chaeyeon dan gantian menyuapinya. Chaeyeon mengunyahnya pelan sambil tetap memasang ekspresi suram.

Tak lama berselang, makanan di kotak bekal itu sudah lenyap. Daniel yang menghabiskannya dengan tangannya sendiri. Chaeyeon sudah kesal tak terhingga sejak Daniel memintanya menyuapinya.

[√] 늦은 (Late) | kdn x jcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang