02: Future

622 91 1
                                    

Our encounter is a mathematical formula

The law of religion, the ways of the universe

The evidence of fate given to me

- BTS 'DNA'

***

Ini masih mirip-mirip juga, mungkin chapter depan agak beda kalo nggak salah 😀😀😀

***

Seungcheol masih memperhatikan adegan yang terjadi di depan matanya. Air mata mengalir lagi di wajah Chaeyeon.

Ia menangis?

“Ayo masuk,” paksa Nayoung menarik tangan Seungcheol menjauh dari lorong klub.

Seungcheol menghela nafasnya, mengikuti kata-kata Nayoung. Ia seharusnya pergi saja. Tidak perlu menambah beban pikiran Chaeyeon.

Sosok di hadapannya itu mendadak menghentikan ciumannya. Chaeyeon urung menatapnya. Ia menunduk sambil mengusap air matanya sendiri.

“Maaf,” ujar sosok di hadapannya ikut menundukkan kepalanya.

“Aku harus pergi,” balas Chaeyeon mendorong sosok itu dan berjalan keluar dari lorong.

“Kau berniat menemuinya?”

“Kau tidak perlu ikut campur,” balas Chaeyeon tanpa menoleh ke belakang. Ia berjalan lurus memasuki klub.

“Sebaiknya kau pulang.” Sosok itu sudah berjalan mendahului Chaeyeon sambil menarik tangannya keluar klub.

“Terima kasih sudah membantuku. Tapi ada yang harus ku selesaikan,” balas Chaeyeon agak dingin, berusaha melepaskan tangannya dari sosok itu.
Sosok itu tidak melepaskan tangannya. Ia malah menggenggamnya semakin erat.

“Lepaskan,” seru Chaeyeon.

Sosok itu mengalah dan melepaskan tangan Chaeyeon. Ia menatap kedua matanya tajam sejenak lalu berbalik berjalan meninggalkannya.

“Kau akan menyesalinya nanti,” ujar sosok itu tanpa menoleh ke arahnya.

Chaeyeon menatap punggung sosok itu yang semakin menjauh, tertutup oleh kerumunan orang. Kata-katanya terakhir barusan terdengar sangat aneh dan membingungnya.

Tapi ada sesuatu yang lebih penting sekarang. Ia harus mencari Seungcheol dan meminta penjelasan.

Bukankah ia mendengar panggilan perempuan itu pada Seungcheol barusan?

Chaeyeon berjalan menerobos kerumunan di dekat lampu disko.

Apa Seungcheol masih berada di sini?

“Jung Chaeyeon.”

Chaeyeon menoleh. Itu Seungcheol tidak dalam keadaan mabuk.

“A-aku rasa aku…” ujarnya terbata-bata.

Chaeyeon masih menatapnya, orang yang sudah mencampakkannya kalau orang asing itu tidak salah.

“Aku perlu menjelaskan sesuatu,” lanjut Seungcheol meraih tangan Chaeyeon.

Chaeyeon hanya menatap Seungcheol. Ia menunggu Seungcheol menyelesaikan penjelasannya. Kedua matanya masih agak sembab, Seungcheol bisa melihat itu dengan jelas.

“Maafkan aku,” ujarnya lagi.

Chaeyeon membeku di tempatnnya.

“Aku akan menjadi kekasih yang lebih baik.”

[√] 늦은 (Late) | kdn x jcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang