chapter 2

108 12 4
                                    

Hana Pov.

3 tahun kemudian.

"eomma!! Jaesoo ingin mimi." Rengek anak laki-laki berusia 2 tahun yang berada disampingku.

"Jaesoo ingin mimi? Nanti ya, eomma sedang sibuk melayani pelanggan." Jawabku seadanya.

Kulihat jaesoo mengerucutkan bibirnya, ahh...  Anak ini sangat lucu.

Oh ya, aku adalah Hana dan anak tadi adalah anak ku. Ya... kejadian 3 tahun lalu yang mengakibatkan jaesoo ada di rahimku. Seperti yang kalian lihat, aku membesarkannya hanya seorang diri tanpa adanya seorang ayah yang dapat bermain dengan Jaesoo.

Aku beruntung karena saat itu ada seseorang yang menggagalkan ku untuk bunuh diri, karena jika tidak maka bukan hanya diriku yang tidak akan melihat indahnya dunia ini, namun Jaesoo pun tidak dapet melihatnya.

Aku berharap dapat bertemu dengan penyelamatku kala itu, ya...  Dia Jungkook.  Semenjak malam itu kami tidak pernah lagi bertemu. Saat aku ingin bertemu dengan nya, ia seperti hilang ditelan bumi tanpa ada satu pun jejak tentangnya. Mungkin Tuhan tidak mentakdirkan kami untuk bertemu kembali.

"Jaesoo-ya, tadi bilang ingin mimi. Sekarang kemarilah." Aku menepuk matras kecil milik Jaesoo yang selalu berada di kedai milik ku ini. Ahh...  Kedai ini milik ku, aku mendirikannya sebagai penyambung hidup ku dan Jaesoo. Aku menggunakan harta peninggalan ayah ku.

"yeayy!!"girangnya langsung berbaring di matras tersebut.

Aku memberinya susu dalam botol, beberapa menit kemudian Jaesoo sudah berada dalam alam mimpinya. Ku tatap wajah polos itu, sangat tenang dan damai. Terkadang aku berpikir bagaimana jika Jaesoo menanyakan keberadaan ayah nya. Haruskah aku berbohong atau jujur? Entahlah.

"ahjumma!!" teriak salah satu pelangganku menghancurkan segala lamunanku. Terkadang aku sedikit tersindir saat pelanggan memanggil ku dengan sebutan 'ahjumma'. Heyy... umurku masih 21 tahun, aku masih terlihat seperti gadis pada umumnya. Namun, aku mencoba membiasakan diri untuk panggilan terseubut.

Dengan berat hati aku meninggalkan Jaesoo dan menghampiri pelanggan itu.

"ada apa, tuan?" Tanyaku.

Pelanggan itu membelakangiku sehingga aku tidak dapat melihat wajahnya. Saat berbalik, betapa terkejutnya aku saat mengetahui bahwa namja tersebut adalah penolongku. Dia, dia Jungkook!! Dengan kemeja dan jas yang sangat pas sekali dengan tubuhya. Dia tampan.

"Jungkook?" Tanyaku ragu.

"ne, aku Jungkook. Kau mengenalku?" Tanya nya. Benar, dia Jungkook. Dia tidak banyak berubah. Gigi kelincinya, matanya yang bulat dan hidung mancung menambah kata dari SEMPURNA.

"ini aku, Cho Hana." Jawabku.

"Hana? Maaf, tapi aku tidak mengenal seseorang yang bernama Hana." Hey... apa dia bergurau? Dia lupa pada ku? Tapi, 3 tahun yang lalu aku tidak sempat meyebutkan nama ku. Bodohnya aku.

"kau ingat wanita yang kau selamatkan 3 tahun lalu di sebuah jembatan? Itu aku!!" seketika matanya membulat sempurna menandakan bahwa dirinya terkejut.

Jungkook Pov.

Huh~ malam ini sangat melelahkan untuk ku—walaupun malam yang lain pun sama— jam sudah menunjukan pukul 10 malam dan aku masih berada di jalan menuju rumah.

Kruyukk... kruyuk...

Aishh... perutku sedang berdemo ingin diberi asupan. Kulihat ada sebuah kedai tak jauh dari tempat ku berdiri. Tanpa pikir panjang, aku langsung memasuki kedai tersebut.

When You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang