Chapter 6

71 10 4
                                    

AUTHOR POV.

Jungkook dapat bernafas lega saat mereka sedang bermain di ruang keluarga Jeon. Jaesoo sedang bercanda dengan kedua orangtuanya. Sedangkan Hana dan Jungkook, mereka duduk melihat Jaesoo tertawa.

Setelah kedatangan mereka 20 menit yang lalu, orangtua Jungkook langsung menyambut Hana dengan ramah. Tidak ada kata-kata kasar atau cemoohan yang keluar seperti yang Hana bayangkan. Ia berpikir akan seperti adegan drama saat orangtua sang pacar mengetahui anaknya berhubungan dengan gadis satu anak. Hana harus mengurangi nonton drama yang menyemari pikirannya.

Dan, apakah tadi Hana berpikir Jungkook adalah pacarnya? Hah, tidak. Sama sekali tidak. Hana menggeleng pelan.

Sibuk dengan pikirannya, Hana tak menyadari kehadiran Nyonya Jeon yang sudah duduk disampingnya. Nyonya Jeon tersenyum ramah, lalu menepuk bahu Hana pelan--menghancurkan lamunan Hana yang sedang bertualang. Hana menoleh lalu tersenyum kaku.

"Hana-ya, sebenarnya Ibu ingin bertanya sesuatu." Nyonya Jeon menatap tak yakin.

"Apa yang ingin Ibu tanyakan?" Hana memasang senyum terbaiknya.

Nyonya Jeon menarik nafas lalu melanjutkan, "Sebenarnya Jaesoo itu adikmu? Ia sangat lucu." Nyonya Jeon terkekeh pelan.

Seketika raut wajah Hana berubah, membuat Nyonya Jeon terkejut. Begitu pun dengan Jungkook. Ia sangat terkejut. Ia tak menyangka sang Ibu akan bertanya tentang itu. Walaupun ia sadar bahwa cepat atau lambat, Ibunya akan bertanya seperti itu.

Hana menatap lurus pada Jaesoo. Tersenyum miris. "Jaesoo adalah anakku, Bu." Nyonya Jeon tambah terkejut.

Hana sudah siap dengan kalimat yang keluar dari Ibu Jungkook. Ia siap diusir dari rumah ini karena mungkin Ibu Jungkook menganggapnya seorang jalang.

Namun, pikirannya pecah saat seseorang memeluknya erat. Itu Nyonya Jeon. Ia dapat merasakan kehangatannya. Kehangatan seorang Ibu yang sudah lama ia tak rasakan. Ragu Hana membalas pelukan tersebut. Semakin erat.

Jungkook pun tak menyembunyikan rasa terkejutnya. Bukan, bukan karena mengetahui Jaesoo anak Hana. Namun, karena jawaban Hana yang secara terang menyatakan jika Jaesoo adalah anaknya. Ia kira Hana akan mengatakan bahwa Jaesoo adalah adiknya.

Namun, melihat reaksi sang Ibu, Jungkook dapat bernafas lega. Ia ikut tersenyum. Tak dipungkiri bahwa tadi ia sempat takut.

Nyonya Jeon melepas pelukan tersebut lalu menatap Hana. Ia mengelus surai hitam Hana halus. "Ibu tidak akan bertanya bagaimana Jaesoo ada. Ibu tidak ingin mengetahuinya. Kau gadis yang kuat." Nyonya Jeon menggenggam tangan Hana.

Setelahnya, Nyonya Jeon kembali bergabung dengan Tuan Jeon yang sedang bermain dengan Jaesoo. Hana menoleh pada Jungkook yang dibalas oleh senyuman manis.

. . .

"Jungkook." Panggil sang Ibu setelah matanya menangkap sosok Jungkook di ambang pintu setelah mengantar Hana pulang.

Jungkook segera menghampiri orangtuanya yang sedang duduk dengan secangkir teh yang menemani. Ia duduk berhadapan dengan orantuanya.

"Jadi, Hana yang kau maksud?" Jungkook tersenyum. Ia sudah menduga sang Ibu akan bertanya seperti itu.

"Ya, Hana yang ku maksud, Bu." Katanya dengan tegas tanpa ada keraguan didalamnya.

"Apakah kau yakin? Kau tidak akan menyesal setelah mengetahui Hana sudah memiliki anak?"

"Aku sudah mengetahuinya lama dan aku tidak akan menyesal."

When You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang