AUTHOR POV
Jungkook masih sibuk mencari Hana dan Jaesoo kesana-kemari. Ia bahkan sempat bertanya kepada beberapa pengunjung yang ia temui. Jungkook terus berdo'a agar mereka dapat dipertemukan kembali. Ia pun tak henti-hentinya merutuki perbuatan bodohnya hingga mereka dapat terpisah.
Jungkook bingung harus mencari Hana dan Jaesoo dimana lagi, ia sudah memeriksa setiap tempat di LotteWorld.
40 menit sudah ia habiskan hanya untuk berkeliling. Namun, belum menuai hasil yang memuaskan. Dengan nafas terengah, ia berdiri diantara ribuan orang yang berlalu-lalang.
Tiba-tiba ada yang menepuk bahunya membuat Jungkook segera mengalihkan pandangannya. Seakan dunia akan hancur esok hari, Jungkook segera memeluk sosok yang ia cari 40 menit terakhir. Sekarang ua dapat melihat Hana dan Jaesoo dihadapannya, di dalam pelukannya.
"J-jungkook?"
"Astaga, ku kira tidak akan menrmukan kalian." Masih dengan nafas yang terengah, ia mempererat pelukannya. Tidak peduli dengan berbagai tatapan yang tertuju pada mereka. Jungkook melepas pelukannya lalu menatap Hana, begitu pun sebaliknya.
"Jawab aku, dari mana saja kau?" Hana dapat merasakan hembusan nafas Jungkook yang mengenai wajahnya. Ia terlihat kelelahan membuat Hana merasa bersalah--sangat.
Sebelum menjawab, ia menelan salivanya susah. "mianhae, aku tadi pergi untuk membeli minum untuk Jaesoo." Hana menunjukan sebotol minuman yang ia pegang. "mianhaeyo." lirih Hana.
Jungkook menghembuskan nafasnya kasar. Entah kenapa ia tidak dapat marah pada Hana terlebih Jaesoo yang menatapnya polos. "
" Baiklah, kali ini ku maafkan. Kau tahu, aku sangat khawatir padamu dan Jaesoo." Hana mengangkat pandangannya, kaget, sedangkan Jungkook ia terlihat bodoh dengan secara terang menyatakan bahwa ia khawatir.
Namun, ia kembali mengulang apa saja yang sudah ia lakukan 40 menit terakhir. Ia berlari, bertanya seperti orang bodoh dan memeluk Hana hanya karena ia hilang. Hah, bukankah itu tandanya ia khawatir? Anggap saja begitu.
"maksudmu?"
"Sudahlah, lupakan. Sekarang kita pulang saja." Jungkook segera menggendong Jaesoo lalu menggenggam tangan Hana. Tautan tangan mereka tidak lepas hingga mereka sampai didalam mobil Jungkook.
Selama perjalanan pulang, tidak ada perbincangan diantara mereka. Hanya ada ocehan Jaesoo yang mengisi keheningan dan suara Jungkook atau Hana yang sesekali menanggapi ocehannya. Tak berselang lama, mereka sudah sampai didepan rumah Hana.
"Jungkook-ah, terimakasih untuk hari ini. Sungguh, hari ini sangat menyenangkan. Walaupun berkat ku, kau jadi lelah." Hana terkekeh di akhir kalimatnya.
"tak apa. Jangan kau pikirkan." Jungkook mengacak rambut Jaesoo yang sedang tertidur, lalu berpamit pada Hana. Jungkook memasuki kembali mobilnya, lalu menyalakan mesinnya. Hana melambaikan tangannya sampai mobil Jungkook menghilang di belokan.
. . .
Seorang pria sedang terduduk di ujung ranjangnya dengan rambut khas bangun tidur dan keadaan kamar yang sangat berantakan, ia termenung. Matanya menatap kosong kedepan. Ia sedang berpikir bagaimana bisa seseorang yang ingin ia lupakan datang kembali dihadapannya semalam. Membuat rasa bersalah yang semula terkubur, kini muncul kembali dan rasa bersalah tersebut menambah banyak.
Ia bingung, ia bingung harus menghampirinya dan meminta maaf atau diam seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa.
Tidak, tidak. Ia tidak akan menjadi seorang pengecut dan lari begitu saja. Ia harus menemuinya dan meminta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Love Me
FanfictionCho Hana... Seorang gadis malang yang hidupnya terus di penuhi oleh berbagai cobaan. Hingga Jungkook menyelamatkannya . Bagi Hana, Jungkook adalah malaikat tanpa sayap.