Hana Pov.
Hah? Minggu? Jam 9? Ia ingin menjemputku?
"Tapi Jungkook-ah, untuk apa kau menjemputku? " Tanyaku heran. Pasalnya ia mengajukan sebuah tawaran yang sedikit membingungkan.
"Kau akan tahu nanti." Ucapnya lalu berdiri, seketika aku pun ikut berdiri dengan dahi yang mengkerut.
"Hana-ya, aku pulang dulu. Ne?" Lanjutnya pamit. Tanpa menunggu jawaban dariku, ia sudah melangkah pergi meninggalkan ku dengan seribu tanya dalam benak. Namun, ia berbalik menghadap ku.
"Ah ya. Hana-ya, aku belum tahu rumah mu,"ucapnya sambil menampakkan wajah bodohnya. Aku mengerjapkan mataku perlahan.
"Bagaimana jika aku mengantarmu? Hitung-hitung aku membantumu. " Aku berpikir sesaat. Ini sudah malam, berbahaya jika aku berjalan berdua dengan Jaesoo.
"Baiklah. Aku akan menutup kedai dahulu." aku bergegas menggendong Jaesoo.
"Kajja." ajak ku. Jungkook berjalan disamping ku.
"Eomma, Jaesoo ngantuk." Tiba-tiba Jaesoo merengek ingin tidur.
"Jaesoo ingin tidur? Sini biar ahjussi yang menggendongmu." Dengan gerakan cepat, Jaesoo sudah berada dipangkuan Jungkook.
Entah karena sudah sangat mengantuk atau memang nyaman berada dipangkuannya, Jaesoo kini sudah terlelap tidur.
Selama perjalanan pulang, kami dilanda keheningan. Entah takut mengganggu Jaesoo atau memang tidak ada topik untuk dibicarakan.
Tak lama, kami sudah berada didepan rumah ku. Dengan Jaesoo yang berada di pangkuan Jungkook.
Aku mempersilahkan Jungkook untuk masuk dahulu.
"Jungkook-ah, kau boleh menaruh Jaesoo disana." Titahku sambil menunjuk ranjang yang aku dan Jaesoo tiduri. Jungkook menurunkan Jaesoo dari pangkuannya secara perlahan.
"Dia terlihat sangat kelelahan." Ucap Jungkook sambil menatap Jaesoo.
"Hana-ya, aku pulang dulu."
"Biarkan aku mengantarmu sampai pintu." Kami berjalan beriringan menuju pintu.
"Jungkook-ah, terimakasih dan maaf telah merepotkanmu seharian ini." Ucapku.
"Gwanchanha. Ingat, jam 9 aku jemput. Ajak Jaesoo pula." Aku mengangguk. Lalu Jungkook melangkah menjauh dari hadapanku hingga Jungkook menghilang di belokan.
Jungkook Pov
Astaga. Kenapa pekerjaanku semakin bertambah saja? Aku sudah mengerjakan dari pagi hingga sore. Bahkan rencana ku untuk membantu Hana dikedai nya pun harus gagal. Sial.
"hhh~ ayolah, berhenti datang." gumamku masih mengetik file-file yang menumpuk.
Tok... Tok...
"Permisi sajangnim," Seseorang mengetuk pintu lalu membukanya. Ku lihat seorang namja menyimpan beberapa tumpuk yang ku tebak itu adalah pekerjaan. Namja itu duduk di sofa yang ada diruangan ku.
"sibuk, sajangnim?" tanya nya di iringi nada mengejek yang membuat mood ku bertambah hancur.
"Taehyung-ah, bagaimana jika pulang kerja nanti kita pergi ke kedai yang berada di ujung jalan?" tanya ku sambil meregangkan tubuhku yang kaku. Taehyung terlihat berpikkr sebelum ia mengangguk.
"Call!!!"
"Sekarang keluar!! Aku akan menyelesaikan tugas ku." Usir ku. Dia terkekeh lalu keluar dari ruanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Love Me
FanfictionCho Hana... Seorang gadis malang yang hidupnya terus di penuhi oleh berbagai cobaan. Hingga Jungkook menyelamatkannya . Bagi Hana, Jungkook adalah malaikat tanpa sayap.