part 15

3.3K 154 2
                                    

Calista memasuki ruangan yang berwarna putih, sunyi. Itu yang pertama kali Calista rasakan, kakinya melangkah masuk kedalam ruangan tersebut.

Ia melihat orang yang selama ini selalu ada bersamanya tampak lemah seperti tak bernyawa hanya ada deruan nafas yang terdengar melalui selang oksigen. Dan suara pendeteksi jantung

Calista menjatuhkan tubuhnya ke kursi, mata nya hanya tertuju pada lelaki yang kini sedang tidur nyenyak di bangsal rumah sakit.

Calista menghela nafas berat. Ia masih tak menyangka, kejadian yang di alami Gavin saat ini.

"Hai Vin? Lo tidur lama banget. Udah 2 hari gue ke sini lo masih aja tidur, nyenyak banget lagi. Udah 2 hari ga ada yang ngajak gue ribut, marah,kesel, ga ada yang paksa2 gue lagi. Lo mimpi apa si di sana? Kayanya indah banget sampe lo ga mau bangun. Mama lo kasihan tuh, setiap hari ke sini cuma buat liat lo bangun. Tapi lo ga bangun, dasar kebo"ucap Calista kepada Gavin. Calista terkekeh ia merasa seperti orang bodoh saat ini.

Calista tersenyum kecut.

"Gue bodoh banget si, mana bisa lah dia denger ucapan gue"ucap Calista kepada dirinya sendiri.

"2 hari tanpa lo, bisa merubah segalanya. Gue ngerasa kehilangan tau ga si!"ucap Calista kesal dengan Gavin.

I hate you. So, you're a hustler. you're selfish, but I feel lost when you away from me. I miss you. -Batin Calista

"Gue balik ya, bsk gue kasini lagi. Gue mau belajar buat ulangan besok"ucap Calista pamit kepada Gavin.

Bila ia terus2an di sini. Calista akan merasa sangat sakit dan menyesal. Ia lebih memilih pergi dari pada harus menangis di hadapan Gavin, walaupun Gavin tak melihatnya.

Perlahan Calista meninggalkan ruangan Gavin, di sana sudah ada Darrel yang entah sejak kapan berada di ruang tunggu.

Calista menyeka air matanya saat melihat Gavin di depan ruangan Gavin

"Da--Darrel"ucap Calista terkejut.

"Sorry ya gue ngagetin, gue kesini cuma di suruh nyokapnya Gavin buat jagain dia sementara di rumah sakit, nyokap Gavin ada urusan yang harus di selesaikan"jelas Darrel. Calista mengangguk

"Gue duluan ya"ucap Calista, Darrel mengangguk.

Sebelum Calista pergi, Darrel memanggilnya. Membuat Calista mengentikan langkahnya

"Kenapa?"tanya Calista

"Gue udah tau siapa pelaku yang bikin Gavin kaya gini"ucap Darrel.

"Siapa?"tanya Calista.

"Azka"ucap Gavin.

"Azka?"tanya Calista

"Iya Azka mantannya Diva"ucap Darrel

"Kok bis--"ucap Calista terpotong.

"Azka pengen balas dendam sama Gavin, karena dia tau. Gavin salah satu penyebab putusnya dia sama Diva"jelas Darrel. Ia tahu Calista akan bertanya seperti itu

"Trus selanjutnya?"tanya Calista.

"Bokapnya Gavin ga mempermasalahkan, ia ga mau mengambil jalur hukum.karna beliau sudah memaafkan, walaupun Azka belum meminta maaf secara langsung"

"Yaudah,Kalau gitu gue duluan ya"ucap Calista lalu pergi. Sejujurnya Calista ingin bertemu dengan Azka saat ini juga.

***

Gavin membuka matanya perlahan, Cahaya yang berasa dari lampu2 menusuk indra pengeliatannya.

Jarinya mulai bergerak, 1 minggu sudah Gavin di ruangan ini.

Ice Girl, I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang