part 24

2.9K 121 17
                                    

"bangsat!"ucap orang itu lalu pergi.

Gavin menuruni anak tangga dengan sangat cepat.

Calista melihat Gavin turun dari tangga langsung menyusulnya dengan langkah yang sangat cepat menuruni anak tangga.

Sempat kaki Calista terkilir menyamakan langkahnya dengan Gavin.

"Gavin tunggu!"panggil Calista, tetapi Gavin tetap berjalan dengan langkah sangat cepat.

Calista meringis kesakitan saat ia mulai berlari.

"Gavin gue bisa jelasin semua!"teriak Calista tak peduli tatapan aneh dari orang sekitarnya. Ia masih berusaha menyamakan langkah nya dengan Gavin.

Gavin menyebrangi jalan untuk mengambil motornya, Calista segara berlari tanpa melihat sekitar.

Ada mobil dengan melaju dengan kecepatan kencang.

'Brak'

"Arghh"teriak Calista kencang sebelum semua nya gelap.

Tubuh Calista terhempas ke bahu jalan. Gavin yang melihat dengan mata kepalanya sendiri segera membuka helm nya dan berlari ke arah kerumunan warga.

"Calista?!"ucap Gavin melihat Calista yang tak sadarkan diri.

Hati nya sangat hancur melihat Calista dengan belumuran darah di sekitar kepala,hidung,dan tangan.

"tolong hubungi ambulan!"teriak Gavin kepada warga.

Salah satu warga menelpon ambulan.

Gavin memeluk tubuh Calista yang sudah sangat lemas, Gavin menangis dalam diam menyesali perbuatan nya.

Setelah beberapa menit ambulan datang, Gavin langsung mengangkat tubuh Calista tak peduli kaos yang ia pakai berlumuran darah yang terpenting sekarang Calista.

"Cal maafin aku"ucap Gavin sepanjang jalan sambil menggenggam tangan Calista yang dingin.

Sesampainya di rumah sakit Calista langsung di bawa perawat ke ruang UGD Gavin ingin masuk menemani Calista tetapi suster menahannya.

"Cal maafin aku"ucap Gavin dengan air mata masih membasahi wajahnya. Ia benar2 menyesal karna emosi nya yang tak bisa di kontrol.

Gavin menghubungi keluarga Calista. Ia sudah siap bila ia di salahkan, karna memang kenyataanya seperti itu ia sangat salah.

***

Raihan datang dengan langkah terburu2 dengan nafas yang tak teratur. Dengan Diva di sampingnya yang terus menerus menenangkan kekasihnya itu.

"kamu yang kuat Rai"ucap Diva.

Sesampainya di UGD ia melihat Gavin sedang menunduk dengan tangan yang menutup wajahnya.

"dimana adek gue?!"tanya Raihan dengan emosi sambil menarik kaos Gavin.

"Rai udah jangan berantem"ucap Diva.

Raihan hanya melihat Diva sekilas tanpa menjawab ucapan Diva.

"Jelasin semuanya ke gue kenapa Calista bisa kaya gini?!"tanya Raihan.

Gavin hanya diam tak tahu harus menjelaskan nya seperti apa karna semua terjadi dengan cepat.

"jawab Bangsat!"teriak Raihan dengan emosi menggebu2

"bangsat!"ucap Raihan sambil memukul wajah Gavin

'Bugh'

Ice Girl, I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang