Sekarang Gavin sudah di bolehkan pulang, karna kondisinya semakin stabil.
Kini Gavin sedang berada di taman dekat rumah sakit bersama dengan Calista yang kini berjalan di sampingnya.
"Mau Es Krim ga?"tanya Gavin. Calista menggeleng pertanda tidak mau.
"Balik aja"ucap Calista dingin.
"Ga mau, mau sama lo dulu"ucap Gavin. Calista memutar bola matanya malas
"Udah deh, lo mau pulang kan sekarang? Mending lo diem2 aja di ruangan lo"ucap Calista ketus.
"Lo ga mau jalan sama gue?"tanya Gavin dengan raut wajah kecewa.
"Yaudah deh balik aja"ucap Gavin sambil membalikan badannya dan melangkah pergi.
Calista merasa tak enak atas ucapan nya tadi.
"Eh--yaudah ayo jalan tapi sebentar"ucap Calista akhirnya. Gavin tersenyum penuh kemenangan.
Gavin mengangguk setuju dan mengandeng tangan Calista.
"Duduk!"perintah Gavin.
"Apa?"
"Duduk!"
"Ga!"
"Nurut!"ucap Gavin lalu pergi, Calista menghela nafas.
"untung sayang--eeh"ucap Calista tanpa sadar.
5 menit kemudian Gavin datang membawa 1 es krim di tangannya.
"Nih"ucap Gavin sambil memberi es krim yang di beli nya tadi.
"thanks"ucap Calista.
"Cal?"panggil Gavin.
"apa?" jawab Calista
"lo sayang gue?"tanya Gavin yang membuat Calista tersedak.
"makan nya pelan2 dong, gue cuma nanya tadi"ucap Gavin memberi Calista air putih yang ia beli tadi.
"abis lo nanya nya gitu"ucap Calista sudah tidak tersedak.
"tapi gue serius"ucap Gavin
" ga tau" ucap Calista melanjutkan memakan ice cream
"gue mau ngomong"ucap Gavin
"itu lo udah ngomong Vin"ucap Calista acuh.
"dikit lagi kelulusan, gue di suruh orang tua gue buat ngelanjutin pendidikan gua di LA"ucap Gavin membuat Calista menghentikan makan nya.
"lo--lo serius?"tanya Calista merasa tak percaya dengan ucapan Gavin.
"iya, tapi lo tenang aja gue bisa jaga hati gue kok"ucap Gavin dengan senyum khas nya.
Calista tampak berfikir sejenak lalu menganggukan kepalanya.
"berapa lama?"tanya Calista.
" 3 atau 4 tahun mungkin"ucap Gavin.
Calista tersenyum sedikit memaksakan.
"okey"ucap Calista melanjutkan memakan ice cream dengan tidak nafsu lagi.
****
"belajar yang bener, doain gue supaya nilai gue tinggi"ucap Gavin sembari mengacak rambut Calista gemas.
"yaudah sana"ucap Calista dengan raut wajah yang tampak murung.
2 minggu lagi Gavin akan berangkat ke LA sedangkan Calista sibuk mempersiapkan diri untuk UAS semester akhir.
"lo kenapa?"tanya Gavin, Calista menggelangkan kepalanya.
"lo masih pikirin omongan gue seminggu yang lalu?" tanya Gavin
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Girl, I Love You!
RomanceApa yang kalian lakukan? Ketika ada seseorang yang tiba-tiba menjadikan kalian sebagai pacarnya? Kesal? Iya Terkejut? Banget malah Marah? Jelas Ini yang di alami oleh Calista Aesyah Aurora. Seorang gadis dingin yang di jadikan pacar oleh Gavin. Siap...