part 17

3K 145 0
                                    

Calista sedang bersiap2 untuk menemani Gavin di bandara. Hari ini Gavin akan pergi ke LA

"Udah siap semua?"tanya Calista kepada Gavin

"Udah, tinggal berangkat aja"ucap Gavin

"Take of jam berapa?"tanya Calista

" 11 malam "ucap Gavin.

" 2 jam lagi ya"ucap Calista dengan senyum sedikit di paksakan.

"Cal?"panggil Gavin.

"Kenapa?"tanya Calista

"Kamu harus percaya sama aku. Aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu. Apapun yang terjadi kedepan nya percaya, aku sayang sama kamu. Aku ga akan ninggalin kamu, aku bakal jaga hati aku buat kamu. Dan aku mohon sama kamu, jaga hati kamu buat aku. Aku bakal balik lagi buat kamu"ucap Gavin dengan senyum manis.

Calista mengangguk.

"Kita bakal Ldr, kunci dari hubungan kita saling percaya"ucap Gavin lagi yang membuat Calista sangat susah untuk melepasnya.

"Vin?"

"Iya?"jawab Gavin

"Aku sayang kamu"ucap Calista lalu memeluk Gavin erat. Calista menangis di dada bidang Gavin.

Gavin tersenyum mendengar ucapan Calista.

"Jangan nangis"ucap Gavin lembut, Calista semakin terisak.

Calista melapaskan pelukan nya.

"Gue balik ya Vin"ucap Calista dengan bergetar.

"Hati2, jaga diri di sini"ucap Gavin

Calista mengangguk sambil tersenyum palsu

"Hati2 juga di sana"ucap Calista.

"See you next time"ucap Gavin di iringin dengan senyum yang hangat

***

Calista berada di taman pinggir ibu Kota Jakarta.

Hatinya sedang tak menentu, iya sangat takut apa yang selama ini dimimpikan terjadi.

Jam menunjukan pukul 11.30 PM Gavin sudah take off menuju LA.

Calista terus berdoa semoga apa yang dimimpikan berapa hari ini tidak terjadi.

"Syah, ayo balik udh jam 11.30"ucap Raihan

"Bentar lagi"ucap Calista datar

"Nanti di cariin bunda"ucap Raihan sama dengan Calista datar.

Calista menghela nafas panjang.

"Ada yang lo tutupin dari gue?"tanya Raihan, Calista menggeleng.

"Gue bisa ngerasain apa yang lo rasain Syah"ucap Raihan

"Balik yuk"ucap Calista mengalihkan pembicaraan Raihan.

Raihan mengangguk setuju, dan berjalan ke arah motor yang parkir tidak jauh dari tempat yang ia kunjungi sebentar.

Selama di perjalanan Calista hanya memikir kan Gavin.

Ia harus memantau keadaan Gavin di LA.

1 nama terlintas di fikiran Calista

Darrel.

Darrel juga melanjutkan kuliahnya di LA, salah satu cara supaya ia bisa mengetahui Gavin.

Gue harap, semua yang lo ucapin ke gue benar.

Calista tertidur di punggung Raihan, tubuhnya sangat lelah saat ini. Mengingat tadi di perjalanan ia hanya menangis dalam diam.

Sesampainya di rumah, Calista langsung merebahkan tubuhnya. Ia langsung memejamkan mata, kantuknya sangat berat sampai ia lupa membuka sepatu sneakers dan hoodie yang ia pakai.

Ice Girl, I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang