Minghyun mengulet di tempat tidurnya. Tangannya kemudian keluar dari balik selimut dan meraba-raba meja kecil disamping ranjangnya.
Minghyun sedikit mengerinyit, kala matanya masih terbuka separuh untuk melihat jam berapa sekarang.
Ih, Minghyun jadi sebal. Lantaran ia bangun lima menit lebih awal dari alarm jam yang ia setel semalam."Hoam" Mulut si bungsu itu terbuka lebar saat menguap. Kepalanya terasa gatal jadi ia garuk, kemudian ketiaknya juga terasa gatal, jadi di garuk juga.
Setelah urusannya tentang garuk menggaruk selesai, Minghyun letakkan lagi jam weker itu di meja. Dan mematikan alarmnya yang tak sempat berbunyi.
Sungguh Minghyun menyayangkan hal itu, "Alarmnya jadi mubazir kan..." pikirnya. Lantaran belum sempat berbunyi untuk membangunkan dirinya.
Kemudian si bungsu kesayangan pun turun dari tempat tidurnya. Menuju kamar mandi dan mencuci muka, tidak lupa gosok gigi tentunya.
Dan di saat ia sedang menggosok giginya, Minghyun seperti melihat sesuatu yang bergera-gerak.Tapi apa? Ah sudahlah mungkin salah lihat.
Namun...
Eh, manik bulatnya mengerjap saat melihat keranjang pakaian kotornya bergerak-gerak. Melihat itu kemudian Minghyun buru-buru berkumur guna melihat ada apa disana.
Memang benar pasti ada sesuatu di dalam keranjang itu...
Pelan langkah kakinya dengan penuh waspada. Tumpukan baju kotor di keranjang itu masih terlihat bergerak-gerak.
Duh, ia jadi takut. Tapi tenang, ia ingat jika ini bukanlah cerita horor. Hanya sebuah cerita kehidupannya bersama kakak-kakaknya yang biasa saja, jadi mana mungkin ada
"HAAAAA....."
Minghyun terpekik kaget, ia sampai lompat ketika ada sebuah benda berbulu coklat yang muncul dari dalam tumpukan baju kotor.
"Kaing, Kaing..."
"OH!!!"
Sepasang manik bulatnya membola, saat tahu jika benda berbulu coklat itu bukanlah sebuah benda. Melainkan seekor anak anjing yang menggemaskan.
"Uwah" Minghyun jadi terpesona lantaran sangking lucunya.
"Puppy ya sini sini sini....." Katanya kemudian yang malah duduk di lantai kamar mandi dan asik mengelusi anak anjing tersebut.
"Tapi kenapa kau bisa ada disini?" monolognya.
'Srek
Pintu geser kamar mandi itu dibuka oleh Sunghyun. Si sulung itu langsung terkejut saat melihat adik kembarnya duduk di lantai sana dengan memangku si anak anjing.
"Loh hyung kenapa pintunya di tutup?" Tanyanya.
"Ssst, pelankan suaramu Minghyunie" pintanya.
"Karena bisa gawat kalau umma dan appa sampai tahu kalau aku menyembunyikan puppy disini" Jelasnya.
Sekali dengar pun, Minghyun langsung tahu. Jika kakaknya lah yang membawa anak anjing ini ke rumah. Tapi kenapa musti memasukkannya ke kamar mandi?
"Ae, berhenti menatap hyung dengan tatapan seperti umma begitu!" kelakar Sunghyun.
"Ndee, semalam aku kasihan melihatnya di jalan sendirian. Jadi aku bawa saja ke rumah. Tapi kau kan tahu umma tidak membolehkan kita memelihara hewan lagi" Akunya lagi.
Iya memang benar sih. Semenjak kematian kucing kesayangan ibunya beberapa tahun lalu, memang rumah itu sepi dengan hewan peliharaan. Ada juga si husky, anjing penjaga yang diletakkan diluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Lives of Triple Cho
FanfictionCuma keseharian si kembar Cho dan Sandeulie nunna. Masa-masa remaja adalah masa yang menyenangkan. Fanfiction Disclaimer fanfiction ini diterbitkan untuk hiburan pribadi para pembaca. Tidak ada keuntungan yang di ambil, segalanya bisa din diikmati...