Sunghyun menemukan sepucuk surat aneh di dalam loker miliknya saat akan pulang sekolah. Suratnya wangi dan warnanya pun merah hati.
Sunghyun pun mengendus kembali surat tersebut lalu mencoba menebak ini wangi apa. Lantaran sepertinya ia familiar dengan aroma ini.
"Hyung ayo pulang!" Seru Minghyun padanya. Adik kembarnya itu sudah ada di belakangnya saat ini.
"Oh, Minghyunie coba kau cium amplop ini!" Pintanya dan menyodorkan sepucuk surat itu pada si bungsu.
Awalnya Minghyun mengerinyit heran, tidak mengerti ketika sang kakak menyodorkan sebuah amplop berwarna merah hati padanya.
Namun karena amplop itu sudah sangat dekat dengan hidungnya, jadilah Minghyun secara langsung mengendus baunya,
"Oh Hyung!" Seru Minghyun begitu tahu benda apa yang berada di tangannya saat ini, "Ini...." Ucapan Minghyun terhenti ketika si bungsu itu menatap sepasang iris hitam si sulung.
"Benar kan, aroma dari amplop ini wanginya seperti- " Kata si sulung,
"Stroberi Kakeu!" Sambung si bungsu.
"Uwah ini amplop apa? Undangan makan bersama atau kupon gratis makan kue di caffee kah?" Tanya Minghyun lagi pada sang kakak yang mengendikkan bahunya, berarti Sunghyun juga tidak tahu.
"Eiguuuu~~~ Sunghyun, Sunghyun...." Seru seorang temannya yang berkacamata. "Ya,ya, ya! Kalian berdua ini kembar macam apa masak begini saja tidak tahu" Katanya.
"Memangnya Kau tahu ini amplop apa?" Tanya Sunghyun.
"Ck, tentu saja ini namanya Lobeu leitter, surat cinta!" Jawab temannya yang berkaca mata itu.
Si kembar cuma manggut-manggut dan kecewa terlebih Minghyun yang berharap amplop itu berisi kupon makan kue stroberi."Sunghyun ah kau tidak penasaran isinya? Ayo buka dan lihat dari siapa cieeeeee!" Seru temannya lagi sembari menggodanya.
Namun sekali lagi di goda seperti itu si Sunghyun masihlah bertampang datar. Berbeda jauh dengan Minghyun yang menggaruk kepalanya, merasa bingung. Apa yang sebenarnya membuat teman kakaknya ini heboh.
.
.
.Dan sekarang jadi lah si Sunghyun duduk di kursi taman sekolah. Sementara tiga temannya plus si kacamata yang datang tak di undang jadi ikutan penasaran apa isi surat cintanya Sunghyun.
"Hyung, nunna bilang ia akan menjemput kita!" Seru Minghyun sebelum kakaknya itu membuka amplop.
Mendengar itu Sunghyun mengangguk kemudian kembali membaca suratnya.
"Jadi apa yang tertulis disana?" Tanya Hyesung, si pemuda bertopi.
"Siapa pengirimnya?" Tanya Min joon, si gendut.
"Uwah Ddaebak! Jangan bilang jika yang mengirimu surat adalah Bae Suzy sang ketua pemandu sorak" Pekik Song Mino, si rambut cepak.
Sunghyun masih pasang muka yang datar. Ekspresi nya lempeng-lempeng saja tuh. Tidak seperti teman-temannya.
"Uwah! Hyung nunna bilang nanti akan makan siang di luar rumah. Assa, aku ingin makan ramen!" Itu si Minghyun yang sedari tadi sibuk sendiri dengan ponselnya.
"Tidak ada menarik dalam suratnya. Pengirimnya pun tidak tahu siapa. Cuma ada cap bibir dan tulisan 'xoxo' " Tunjuk Sunghyun.
"Dalam surat ini ia hanya menulis jika ia suka pada ku dan mengajak ku untuk bertemu di bawah jalur layang Ssamun-dong jam lima sore" Kata Sunghyun menjelaskan.
"Ya Minghyunie kata mu aku harus kesana atau tidak?" Tanya Sunghyun.
Minghyun menggeleng tidak tahu, "Terserah hyung deh, kan yang penting kita harus makan ramen bersama dulu" Katanya.
"Ae tapi tunggu sebentar!" Seru si gendut, " Jangan kesana dulu,jangan cepat percaya. Karena bisa jadi ini jebakan!" Katanya memberi saran.
Lalu kedua temannya ikut mengangguk, mengiyakan...
"YA! mana bisa begitu kalau ini benaran surat cinta bagaimana?" Saran si kacamata.
"Aigooo bocah-bocah itu bisa-bisanya berpikir begitu. Siapa tahu itu sungguhan surat cinta kan. Hoi dongsangie Nunna wasseo!!!" Sandeul berseru.
Sang Nunna itu memang sudah datang sedari tadi dan mendengarkan komentar-komentar lucu teman-teman adiknya itu.
"Sandeul nunna anyeong haseyo!" Sapa keempat teman Sunghyun, memberi salam dan hormat pada Sandeul.
Wajar sih, soalnya cantik-cantik begitu, si Sandeul bisa lebih galak dari singa. Makanya mereka segan. Yah tapi di depan Baro oppa engggak kok... hehe
"Dongsangie kkaja! Ya kalian mau ikut juga?" Tawar Sandeul sekalian kawal si 'datar' ini untuk bertemu dengan si pengirim surat. "Sesungguhnya aku juga takut siapa tahu ini jebakan atau sekedar lelucon" Tambah Sandeul.
'Glek'
Saliva semua teman Sunghyun pun tertelan ketika melihat tatapan tajam Sandeul. Mereka takut pada Sandeul...
Dan pada akhirnya mereka pun bersama-sama, setelah makan ramen berkumpul di tempat yang di janjikan dalam surat tersebut.
Di sana Sunghyun berdiri sendiri menunggu seseorang yang katanya ingin menyatakan cintanya pada nya.
Sedangkan Sandeul, Minghyun, dan empat temannya bersembunyi di tempat tak terlihat. Sudah mau pukul lima, tapi orang yang ditunggu belum datang.
Hingga sekitar pukul lima lewat sepuluh, ada seseorang pemuda jangkung berjalan celingukan kesana.
"Lho Kau, Sunggie ah?" Kata Sunghyun bingung.
"Oh! Sunghyun ah kenapa kau juga ada disini-"
"Itu jebakan. Ayo kita serang!" Kata si kacamata.
Hah? Minghyun cuma garuk kepala ada apa ini sebenarnya. Kenapa teman-teman kakaknya ini malah akan berkelahi.
"Nunna Minghyun tak bisa melihat ini, jangan di tutup matanya!"
"Ssst, Minghyunie tenang saja ndee. Gwancanha ada nunna disini" Kata Sandeul yang tidak mau si bungsu jadi ikut-ikutan bar bar seperti teman-temannya Sunghyun.
"YA TUNGGU SEBENTAR INI ADA APA!!!" Pekik si Sunggie yang malang.
Padahal pemuda itu juga jadi korban kejahilan temannya dengan modus operandi yang sama. Sepucuk surat cinta...
Hah, dasar bocah-bocah SMA! Sandeul cuma bisa menggeleng dan meruntuki kebodohan si sulung keluarga Cho yang bermuka datar. Lantaran begitu mudah di kerjai temannya.
"AIGOO! Baboya Cho Sunghyun!", desis Sandeul tak tahan melihat sang adik yang masih pasang muka datar.
"Nunna sudah belum? Minghyunie sudah boleh melihat?"
.
.
.
FIN
.
.
.
Sign
hyejinpark©
20171227.16:54
.
A/n: Jadi kejadian yang sebenarnya adalah Sunghyun dikerjai temannya sendiri lewat surat cinta palsu. Dan pelaku pemalsuan ini adalah si kacamata, yang tadinya ingin mengerjai Sunghyun. Tapi karena takut ketahuan Sandeulie nunna yang tiba-tiba ikut, makanya rencana berubah, dengan ia mengorbankan si Sunggie yang juga tidak tahu apa-apa. Kasihan....
.
See Ya ^^
…
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Lives of Triple Cho
FanfictionCuma keseharian si kembar Cho dan Sandeulie nunna. Masa-masa remaja adalah masa yang menyenangkan. Fanfiction Disclaimer fanfiction ini diterbitkan untuk hiburan pribadi para pembaca. Tidak ada keuntungan yang di ambil, segalanya bisa din diikmati...