Cho Minghyun mendengar suara berisik dari kamar ayah dan ibunya. Pemuda yang tadinya berniat menuju dapur buat minum jadi berbalik arah dan merapatkan kupingnya di balik pintu kamar kedua orang tuanya.
Lama sekali dan tidak terdengar apa-apa lagi. Hingga Minghyun pun manyun dan berniat ke dapur untuk mengambil air minum. Eh, akan tetapi ketika baru berjalan dua langkah. Minghyun mendengar suara erangan ayahnya.
Bukan suara erangan yang menandakan kesakitan. Tapi suara erangan yang terdengar seakan akan ayahnya itu tengah menikmati sesuatu.
"Jangan gerak gerak Kyu"
Sepasang manik bulat Minghyun membola ketika samar-samar mendengar suara ibunya. Di dalam hati, Minghyun yang polos itu jadi penasaran tentang apa yang sedang di lakukan orang tuanya di dalam kamar.
"Ming, bagaimana kalau kita buat adik buat Minghyun"
Hah?
Apa tadi yang barusan Minghyun dengar? Ayahnya mau membuatkan adik untuknya? Minghyun mengorek telinganya lagi agar dapat mendengar lebih jelas. Dan yang terdengar adalah suara kikikan ibunya dan suara desahan ayahnya.
Oh Tidak!!!
Minghyun mukanya merah, telinga panas. Jangan-jangan sekarang orang tuanya itu sedang membuatkan adik untuknya. Tidak, tidak... Si bungsu itu menggeleng dramatis. Minghyun tidak mau punya adik. Kan selama ini Minghyun adiknya.
Hiks, kalau nanti ayah dan ibunya tidak sayang lagi padanya bagaimana. Dasar Minghyun yang masih manja walaupun sudah sebesar ini.
Suara keenakan ayahnya terdengar lagi. Jadi karena tidak mau punya adik, si bungsu itu nekat menggedor kamar orang tuanya yang ternyata ketika dia coba masuk, pintu itu tidak dikunci.
Spontan ayah dan ibunya yang sedang duduk di kasur kaget. Dan Kyuhyun, sang ayah hampir saja celaka telinga terluka lantaran tertusuk korekan telinga.
Minghyun jadi diam seperti patung. Ternyata suara erangan ayahnya itu karena telinganya sedang dibersihkan oleh ibunya.
Uhh, Minghyun sebal ah...
"Minghyunie kenapa sayang?" Tanya ibunya yang pasang raut cemas. Sementara ayahnya masih sibuk mengaduh.
"Umma, Minghyunie tidur disini ya" pintanya memohon.
"Apa! Tidak boleh. Minghyun kan sudah besar tidur sendiri. Kan ada hyung juga dikamar" Ayahnya protes tak setuju. Ih, Minghyun mah bikes ah... bikin kesal appa
Tapi si bungsu itu malah lebih dulu naik ke ranjang dan minta dibersihkan telinganya juga sama ibunya.
"Appa haus..." Kata Minghyun.
Kyuhyun berdecak sebal tapi dia nurut juga untuk mengambil air minum di dapur. Astaga! mereka sudah sebesar ini tapi Kyuhyun masih memperlakukan mereka seperti layaknya bayi.
"Umma geli, hihihi"
"Geli ya..."
Ibunya juga sama. Masih tetap memanjakan mereka bertiga seperti anak kecil saja. Tapi justru hal tersebut yang membuat si kembar dan Sandeul tetap polos dan tidak mudah terpengaruh dengan pergaulan bebas. Selain itu orang tuanya juga mengajarkan hal-hal tentang kebaikan. Mana yang boleg dan mana yang tidak. Dan segudang pelajaran lainnya.
Dan kembali lagi ke kamar Kyuhyun malah dikejutkan dengan si kembar yang menguasai ranjangnya.
"Hyungnim kenapa kesini?" Tanya Kyuhyun yang menyodorkan gelas berisi air putih untuk si bungsu.
"Gomawo appa"
"Di kamar Sunghyun sendirian appa. Jadi boleh ya tidur disini sama-sama" Jawab si sulung itu namun matanya tak lepas dari layar ponselnya. Seperti biasa sedang main game online anak itu.
"Aish!" Kyuhyun berdecak kesal lantaran sedang enak-enak tadi
telinganya dibersihkan malah di ganggu Minghyun. Lalu sekarang Sunghyun. Dan sekarang mereka berdua...
"Ya kalian berdua-"
"Sst jangan berisik Kyu, putramu mau tidur" Ujar istrinya yang sedang mengelus elus kepala Minghyun.
Sekarang Kyuhyun yang manyun. Dia sebal ah. Kemudian pergi ke kamar Sandeul untuk mencari 'sekutu' muehehehe. "Nuna, Sandeulie" Panggilnya.
Dan ternyata pintunya belum di kunci. Anak gadisnya itu rupanya tengah bergelung di dalam selimut. Dan Kyuhyun baru sadar jika Sandeul sedang telponan dengan Baro.
Jadi dia singkap selimut Sandeul dan langsung merebut ponselnya Sandeul kemudian bilang, "SEKARANG WAKTUNYA SANDEULIE KU ISTIRAHAT. BESOK LAGI SAJA TELEPONNYA!" Dasar ayah yang posesif, cemburuan...
"AISH JINJA!"
Kyuhyun yang masih bersungut itu lantas dihadiahi tatapan tajam dari Sandeul. Astaga, Kyuhyun lupa jika si cantiknya itu sedang ngambek bisa suram dunianya.
"Uuh, appa bikes!" Sandeul berseru dan menghentakkan kakinya kemudian lari menuju kamar ibunya.
Yah, alamat Kyuhyun bakal tidur di kamar si kembar ini mah. Karena pasti ranjangnya penuh diisi istri dan ketiga anaknya.
Dan dengan teganya, Kyuhyun malah menyalahkan Baro. "Awas kau Kim Baro!"
"HATCHI...." Dan di rumahnya, Baro tidak tahu kenapa dia bisa bersin tiba-tiba.
.
.
.FIN
.
.
.
Sign
hyejinpark©
20180404.21:46
.
.
See ya^^
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Lives of Triple Cho
FanfictionCuma keseharian si kembar Cho dan Sandeulie nunna. Masa-masa remaja adalah masa yang menyenangkan. Fanfiction Disclaimer fanfiction ini diterbitkan untuk hiburan pribadi para pembaca. Tidak ada keuntungan yang di ambil, segalanya bisa din diikmati...