Pagi ini gue diantar bang Farid ke toko kue bunda. Memang jam segini belum ramai yang datang, meski ada satu atau dua orang.
Toko kue bunda berjarak tidak terlalu jauh dari rumahku. Hanya menempuh waktu 10 menit.
Di sepanjang jalan kenangan tadi
Ralat.Di sepanjang jalan tadi aku heran kenapa arahnya berbeda ke arah toko kue bunda.
Bang Farid memberhentikan motornya di depan sebuah rumah bewarna abu-abu.
Menurutku perpaduan warna rumah minimalis tersebut sangat bagus untuk menambah kesan mewahnya.
Aku sedikit terkejut sewaktu yang aku ketahui itu bahwa pemilik rumah itu adalah kak Arya. Dibenakku masih bertanya apakah benar bang Farid mengasih nomor hpku dengannya.
Sekarang aku berdiri di depan toko kue bundaku. Aku segera masuk ke dalamnya. Aroma khas kue memenuhi indra penciumanku.
"Bunda mana mba?" Tanyaku kepada mba Siska yang lagi duduk di kursi kasir.
"Eh ada Stefhi. Bunda lagi di dapur ngitungin pesenan, katanya mau diantar," balasnya.
Kemudian aku berjalan ke dapur. Ya, betul kata mba Siska bunda sedang menghitung pesanan kue.
"Hai bunda," sapaku ramah.
"Hai sayang. Bang Farid mana?" Tanyanya.
"Lagi duduk sambil minum chocomilk di depan bun."
"Bunda mau nganterin pesanan ini sama bang Farid. Kamu bisa tolong jagain kasirnya? Soalnya Mba Siska bantu mba Anni buat kue, pesanan yang lain masih ada yang belum kelar."
"Bisa bun" ucapku.
----
Aku sekarang duduk di kursi kasir. Melayani pembeli - pembeli yang datang.
Aku melihat seseorang laki - laki yang seumuran dengan ku masuk ke toko kue ini.
Ia berjalan ke arahku. Jangan geer.
Ia berjalan menuju meja kasir tempatku sekarang."Gue pesan mocha cake 1 sama mocha milkshake 1"
Setelah membayar kemudian aku melihannya duduk di dekat jendela.
Sekarang aku mulai melayani pembeli - pembeli yang lain.
"Stefh ini yang pesen double mochanya," ucap Mba Anni.
Aku mengantarkan pesanan ke arahnya.
"Ini pesanannya," ucapku.
"Hm"
Tak biasanya aku mendengar jawaban pembeli hanya geraman seperti itu.
Aku pun berbalik arah ingin segera ke kasir."Siapa nama lo?"
Kemudian aku melihat kepanya sambil bertanya
"Gue?" Tanyaku.
"Iya"
"Stefhi"
"Albert"
"Gue ke kasir dulu ya."
"Ya"
Tak lama kemudia aku melihat bunda dan bang Farid kembali ke toko.
----
05.12
"Kak Cee bangun dah subuh. Ntar lo lewat solatnya," ucapku sambil setengah berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl
Teen FictionGue suka lo waktu pertama kali gue ngomong langsung sama lo. -Albert Arsenio- Lo itu aneh, susah ditebak. Tapi gue suka lo. -Stefhi Anintia-