6 - Mall

44 6 9
                                    

Seorang sahabat sejati biasanya tau apa yang sedang terjadi padamu.

-girl-

➖➖➖

Setelah kejadian tadi stefhi masih senyum-senyum penuh arti. Ia masuk ke dalam rumah dan mendapati Cee mondar-mandir.

Stefhi langsung naik ke lantai atas seraya ingin masuk ke kamar tanpa sepengetahuan Cee.

Ia terlihat buru-buru menaiki anak tangga. Tak sengaja kakinya pun kesenggol meja dekat tangga sehingga menimbulkan bunyi.

"WOI" teriak Cee.

"Eh budeg. Gue pinjam gaun merah lo dong? Sekalian lo temenin gue ke acara pemotretan gue ya," ujar Cee memohon kepada Stefhi.

"Iya sebentar," balas Stefhi sambil memasuki kamarnya.

Ia memasuki kamar dan meletakkan bouquet yang diberikan Albert tadi di atas meja belajarnya.

Cee pun menaiki anak tangga seraya menuju kamar Stefhi. Ia melihat benda yang tadi diletakkan Stefhi di atas meja belajar.

"Baru jadian ya?" Goda Cee sambil mengedipkan mata.

"Iya. Kenapa?" Tanya Stefhi sewot.

"Santai neng. PJ ya dek" ucapnya sambil memohon.

"Ya"

"Horeee muah-muah banget deh punya adek kayak lo,"

Stefhi cuma mangut-mangut tidak jelas. Ia sudah hafal sikap Cee. Ia segera memutuskan untuk mandi.

Ia berjalan ke arah kamar mandi. Sementara Cee  mencoba gaun yang diberikannya tadi.

Tak lama menunggu, ia pun sudah selesai mandi dan siap-siap untuk pergi menemani Cee. Ia turun dari lantai atas seraya ingin makan. Stefhi berjalan ke arah dapur dan melihat bundanya disana.

Ia segera duduk di meja makan sambil mengambil makan. Porsi makan Stefhi itu seimbang makanya badannya pun ideal.

"Stefhi tadi ke rumahnya Albert ya?" Tanya bunda Stefhi.

"Iya bunda. Kok bunda tau?"

"Tadi mamanya Albert nelpon. Albert juga telpon bunda tadi. Mamanya Albert itu temen bunda," ucap Bunda Stefhi.

Stefhi pun mendengarkan bundanya bercerita. Ia melahap makanan itu dengan baik seraya mendengarkan bundanya.

"Iya bun. Nanti Stefhi diajak kak Cee ke tempat pemotretan, bunda ikut juga?"

"Engga. Bunda nunggu ayah sama Farid pulang," jawab bunda.

"Malam ini pulangnya bun?"

"Iya"

-----

Stefhi pun pergi bersama Cee. Ia pergi ke sebuah mall di kotanya. Selama perjalanan Stefhi sibuk mengotak-atik ponselnya. Ia juga membuat snap di instagramnya.

Cee dengan kesalnya sesekali mengklakson karena jalanan penuh. Padahal waktu pemotretannya akan berlangsung.

Stefhi masih memainkan ponselnya. Ia melihat chat dari teman-temannya dan

Albert Arsenio : Kemana?

Albert mengirimnya pesan setelah melihat snapgramnya.

Stefhi Anintia :  Ini mau temenin kak Cee.

Albert Arsenio : Besok sekolah sama siapa?

Stefhi Anintia : Bang Farid sama kak Cee.

Albert Arsenio : Bareng aku?

Stefhi Anintia : Lain kali aja. Gpp kan?

Setengah ragu Stefhi mengirim pesan kepada Albert. Ia takut Albert marah dan sebagainya.

Albert Arsenio : Gpp. Masih di jalan?

Stefhi Anintia : Iya nih.
Read.

Stefhi kembali menatap jalanan yang masih ramai kendaraan. Tak lama setrlah itu mereka berdua sampai di mall.

Stefhi dan Cee turun dari mobil. Mereka berjalan masuk ke dalam mall. Stefhi hanya mengikuti kemana Cee pergi.

"Dek mau duduk sini apa ikut gue?" Tanya Cee.

"Mau cari jajanan aja deh. Nanti kalo udah selesai kabarin ya?"

"Iya. Jangan lama-lama ya," ucap Cee.

Stefhi pun pergi ke tempat belanjaan. Ia masuk dan memesan minuman. Setelah itu, ia duduk di salah satu kursi dalam tempat tersebut.

Ia kembali membuka ponselnya dan membalas chat dari teman - temannya.

Berti Andala : Stefhi gue udah pulang nih. Lo lagi di mana?

Stefhi Anintia : Lagi di mall. Tempat biasa kita makan.

Berti Andala : Otw.

Stefhi melihat pelayan yang membawakan pesanan ke arahnya. Ia segera meminum minuman yang dia pesan.

Ia dan Berti dulu sering sekali jalan -jalan ke mall. Paling-paling hanya sekadar nonton bioskop.

"Stefhi" ucap Berti seraya menepuk pundak Stefhi.

"Lo kapan sampe?" Tanya Stefhi.

"Tadi gue sampe di rumah jam tiga sore. Btw lo pacar Albert ya?" Tanya Berti.

"Kok lo tau sih?" Tanya Stefhi heran.

"Gue tanya lo malah tanya balik. Lo ngga tau kan. Gue itu sepupunya Albert. Pasti lo baru tau yekan?"

"Iya. Lo kan ga pernah cerita. Mana nih oleh - oleh buat gue?"

"Besok aja ya. Tadi Albert ke rumah gue disuruh mama gue ambil barang mamanya. Terus dia liat gue mau pergi. Gue bilang mau pergi ke mall ketemu lo," ujar Berti sambil menarik nafas.

"Terus dia tanyain lo. Gue jadi penasaran, taunya lo pacar dia,"

"Oh gitu"

"Padahal lo suka kan?" Goda Berti.

Stefhi mengambil ponselnya yang berdering.

Albert Arsenio : Masih di mall?

Stefhi Anintia : Iya.

Albert Arsenio : Otw yang.

Stefhi Anintia : Ngapain?

Albert Arsenio : Nonton bareng lo. Mau?

Stefhi Anintia : Iya mau kok.

Stefhi meletakkan ponselnya ke atas meja.

"Berti, Albert mau kesini ngajakin nonton," ujar Stefhi.

"Yaelah tu anak. Baru juga gue ketemu lo, ganggu aja emang," ujar Berti menggunakan nada kesal.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Maaf kalo ada yang typo.
Jangan lupa vote + comment ya :)

1 januari 2018

GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang