Secret

1.8K 163 12
                                    

Happy Reading

.

.

Ini semua di luar nalar. Hal seperti ini sulit dipercaya bisa terjadi padaku. Apa yang bisa ku lakukan sekarang ditempat gelap nan sunyi ini. Hanya bisa meringkuk menyesali apa yang terjadi. Haruskah aku menyesali pertemuanku dengannya.

Tak ku sangka seorang yang sangat aku hormati, dan sudah ku anggap kakak ku sendiri telah melakukan ini padaku. Sejak awal ia mengutarakan cinta sejak saat itu aku merasa aneh. Aku tak tau perasaan apa ini. Jadi karena alasan itulah aku menghindar darinya. Karena aku tau hubungan ini adalah hubungan terlarang yang semua orang tak mudah untuk menerima.

Bukannya aku takut, bukannya aku membencinya. Tidak! Aku pun kagum padanya. Seorang model tampan nan jangkung yang sangat perhatian padaku. Mana mungkin aku tidak terpesona.

Aku hanya berpikir tidak mungkin ia serius. Aku merasa dia hanya bergurau saat itu. Dan juga aku terlalu kaget dengan ucapannya. Sehingga yang terucap dari mulut ku hanya kata-kata yang berlawanan dari hatiku.

"Hiks .. hiks .."

"Mengapa aku ditinggal sendiri ditempat gelap ini."

.

.

Tak terasa pagi menjelang

Kriettt...
Tak lama terdengar pintu terbuka.

Bas tidak dapat melihat siapa orang yang masuk itu karena keadaan yang sangat gelap. Ia hanya bisa mendengar suara langkah kaki menuju ke arah ia duduk. Sejenak suara derap langkah itu berhenti, Bas merasa ada orang yang memperhatikannya. Namun kemudian suara derap langkah itu terdengar lagi semakin keras. Saat suara itu menghilang, tiba-tiba sebuah tangan mengusap wajahnya. Dalam suasana remang-remang ini Bas mulai bisa melihat siapa orang itu. Tentu saja P'God.

"Bas. Apa kamu sudah baikan?"

Bas hanya diam membisu. Namun tetap menatap wajah God dengan ekspresi nyalang.

God kemudian tersenyum.

"Sungguh aku beruntung sekali kamu ada disini Bas."

"Maafkan perbuatanku kemarin."

"Sekarang ayo kita sarapan."

"Kamu pasti lapar."

Bas yang memang sangat lemah tidak bisa meraih tangan God yang mengajaknya pergi. Akhirnya God yang mulai kesal mengangkat Bas ala bridal style. Tentu saja Bas kaget dan matanya melotot seperti bola matanya akan keluar.

.

.

Mereka kini berada di ruang makan. Bas kini disuapi oleh God. Bas kali ini tidak menolak. Bas berpikir disaat seperti ini yang harus ia lakukan adalah mengisi tenaganya yang hilang terkuras habis oleh Tuan God ini. Dia harus memikirkan cara agar bisa keluar dari mansion mewah ini.

Entah apa yang P'God pikirkan sampai-sampai ia mau mempunyai mansion yang jelas-jelas berada di tempat terpencil ini. Bas bisa melihat dari jendela. Tidak ada rumah lagi diluar sana. Hanya taman yang luas yang terlihat kurang terurus. Bas juga tidak melihat siapapun di dalam mansion ini selain P'God bahkan pembantupun tidak ada.

"Kamu sedang memikirkan apa?"

"Tanyakan saja apa yang ingin kamu tanya."

God bisa melihat wajah Bas yang sedari tadi seperti orang kebingungan.

"Ekhemm...
Apa P' tinggal di sini sendiri?"

Bas tidak menyadari ini adalah kata yang terucap pertama kali dari mulut nya hari ini. Persetan dengan rencananya yang tidak akan berbicara sedikitpun pada God. Sekarang Bas sudah lupa dengan itu.

Bad DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang