Looks at You

997 116 7
                                    

Happy Reading

.

.

Pernahkah kau merasakan bahagia dan pedih dalam waktu bersamaan? Bahagia melihatnya tersenyum tapi kemudian pedih melihatnya pergi. Dihadapkan oleh dua pilihan. Apakah yang dilakukan benar atau salah? - God

.

Joss bersyukur keputusannya untuk selalu mengawasi mansion God adalah keputusan yang tepat. Sejak awal ia meninggalkan Bas disana, ia tak percaya dengan semua yang dikatakan Bas kalau ia baik-baik saja.

Kalau saja Joss tau ini akan terjadi. Ia pasti akan membawa polisi untuk menangkap God atas tuduhan penyekapan. Ia tak habis pikir mengapa Bas bisa sampai ada di mansion God.

Kini Joss tak bisa memuaskan rasa penasarannya karena Bas sedari tadi tertidur. Ia yakin Bas sangat kelelahan. Mungkin lain kali Joss akan menanyai Bas perihal apa yang terjadi padanya.

.

Setelah menempuh jalan yang cukup jauh akhirnya Joss dan Bas sampai di kediaman Bas di Chiangmai. Bagaimana bisa Joss tau tempat ini? Ah tentu saja itu semua karena Joss baru-baru ini datang ke rumah Bas untuk mengabarkan keadaan Bas yang saat itu berada di mansion God.

Tok.. Tok.. Tok..

"Joss?"

"Ada apalagi kamu kesini Joss? Apa sudah ada kabar tentang anakku?"

Ayah Bas yang pertama kali muncul dihadapan Joss dan langsung menanyai Joss tentang Bas.

Joss tidak menjawab namun ia hanya menggeserkan tubuhnya sehingga Bas dapat terlihat oleh ayahnya. Ternyata sedari tadi Bas bersembunyi dibelakang Joss. Bas terlalu takut dan malu pada ayahnya karena sudah lama tidak pulang ke rumah.

"Bas." Ucap Ayah Bas tidak lupa dengan wajah kagetnya.

Ayah Bas menatap Bas dari ujung kepala sampai kaki. Penampilan Bas sangat lusuh dan berantakan dengan pakaian ala rumahan itu. Tak bisa berkata apa-apa, ayah nya hanya bisa menyuruh Bas untuk masuk karena Bas terlihat sangat lemas. Joss pun mengikuti mereka masuk.

Ibu Bas yang mendengar suara, langsung keluar dari kamarnya dan kaget melihat Bas disana. Cepat-cepat ibunya berlari menghampiri Bas yang sedang duduk. Merengkuh wajahnya yang mulai tirus sambil menangis.

"Bas. Dari mana saja nak?"

"Ibu sangat mengkhawatirkan mu."

Bas melihat ibu nya sangat amat bahagia. Akhirnya rasa rindunya terobati. Mendengar pertanyaan ibunya, ia hanya bisa menjawab dengan pelukan. Air mata tak dapat ia bendung lagi. Tapi Bas menahan suara isakannya. Karena ia tak mau orangtuanya tau kalau ia sedang menangis. Dengan segera Bas menghapus air matanya.

"Maaf."

"Maafkan aku bu."

"Maafkan aku."

Ibu Bas mendengarnya langsung melepas pelukan itu.

"Maaf untuk apa Bas?"

"Ibu yang seharusnya minta maaf karena tak bisa membahagiakanmu."

"Saat kamu ada masalah, ibu tak tau sedikitpun. Hingga kamu lebih memilih tinggal di rumah temanmu."

"Maafkan ibu." Ucap Ibu Bas

"Tidak bu, ini salah Bas."

"Bas, sudah membuat ayah dan ibu khawatir."

Ayah Bas melihat itu terenyuh hatinya. Ia hanya bersyukur akhirnya anaknya sudah kembali bersama dirumah ini.

"Sudah Bas. Jangan meminta maaf. Sekarang kamu sebaiknya istirahat."

Bad DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang