Hatred

914 115 17
                                    

Sebelumnya di cerita ini mungkin ada yang belum kenal sama trio cogan yang akan memperebutkan Bas. Ini dia mereka:

 Ini dia mereka:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

😲👍😍😭

Happy Reading

.

.

"Perkenalkan namaku Got Sattapong Hongkittikul."

Bas mendengar nama itu mulai berpikir dan mengingat. Tapi ia benar-benar tak kenal dengan orang ini.

"HAHAHA." Ia tertawa tapi dengan ekspresi marah.

"Jadi kamu kekasih bajingan itu?"

"Dia memang pintar memilih seseorang."

Bas tak tau bahwa Got ini adalah sahabat semasa kecil God. Semenjak sekolah dasar sampai kuliah mereka terus bersama. Tapi kini semuanya berubah. God bukan lagi sahabat Got, melainkan lawan. Karena suatu kejadian membuat hubungan mereka terputus.

Got dan God bisa bersahabat karena mereka memiliki kesamaan pemikiran. Mereka berdua sama-sama hidup dalam keluarga yang bermasalah. Orangtua Got jarang berada dirumah sehingga ia tau betul bagaimana perasaan God yang ditinggal pergi oleh kedua orangtuanya.

"Apa kau tau bajingan macam apa dia Bas?" Tanya Got.

"Dia adalah orang yang kejam bahkan kepada sahabatnya sendiri."

"Lihat ini!"

Got membuka kancing bagian tangan dari kemejanya. Dihadapan Bas, ia menunjukkan bekas luka bakar yang menutupi tangan kanannya bahkan sampai ke bagian bahunya. Bas melihat itu merasa ngeri.

Dengan segera Got menutup kembali tangannya.

"Kenapa Bas?"

"Apa kamu jijik?"

"YA. AKU PUN!"

"Tiap saat aku melihat luka ini aku merasa jijik dan juga marah."

"Apa kau tau siapa yang memberikan luka ini padaku?"

"Kekasihmu!! God itthiphat."

Got menjelaskan dengan membabi buta tentang lukanya tersebut sambil mengguncang tubuh Bas. Seumur hidupnya ia tak kan pernah mau memaafkan God.

Bas hanya bisa diam saja berharap telinganya kuat mendengar teriakan Got. Ia juga merasa sedih atas apa yang terjadi pada orang yang baru ia temui ini.

"Maafkan aku. Tapi dia bukan kekasihku P'." Ucap Bas.

"Persetan! Aku tak percaya."

"Kita lihat saja bagaimana reaksi dia."

"Kalau kau benar bukan kekasihnya, maka ia tak akan peduli bila kau ku sakiti Bas."

"Apa yang akan kau lakukan? Diam disana atau aku akan teriak." Ucap Bas keras.

Bad DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang