Part 39 - Semakin Rumit

2.7K 179 81
                                    

Salsha dan Putra masih terus berusaha lari dari kejaran orang suruhan Katya. Putra semakin mempercepat laju mobilnya, sedangkan Salsha sesekali melihat ke arah belakang, melihat posisi mobil orang suruhan Katya. Ada tiga mobil yang mengejar keduanya.

"Putra! Gimana? Mereka bawa senjata!" panik Salsha ketika melihat orang suruhan Katya mulai mengeluarkan pistol.

DORRR!

DORRR!

DORRR!

Kembali orang suruhan Katya melayangkan beberapa tembakkan ke arah mobil milik Putra, tembakkan itu mengenai kaca mobil belakang.

"Sial! Harusnya tadi gue bawa beberapa bodyguard! Lo bawa senjata?" tanya Putra.

"Gue nggak bawa!"

"Lo ambil pistol yang ada di dalem tas punya gue! Tembak sebanyak-banyaknya ke arah mereka! Gue yakin lo bisa!" ucap Putra.

Salsha buru-buru mengambil dua buah pistol di dalam tas, lalu dengan cekatan Salsha menembakkan peluru itu tepat sasaran mengenai ban mobil dan juga kaca depan mobil. Sehingga mobil yang mereka tumpangi oleng, tak terkendali.

Tinggal satu mobil lagi yang masih mengejar Salsha dan Putra.

"Pelurunya habis!" ucap Salsha memberitahu Putra.

"Gue nggak bawa persediaan peluru!" jawab Putra. Ia memang tidak membawa persediaan peluru.

"Terus gimana?"

Putra mengendari mobilnya ke arah pedesaan yang cukup sepi, jadi tidak akan ada yang bisa membantunya dan Salsha untuk melawan orang suruhan Katya. Itulah kesalahan fatal yang Putra lakukan.

"Lo keluar dari mobil!" perintah Putra.

"Tapi---lo?"

"Salah satu dari kita harus selamat, Sal! Satu-satunya cara agar salah satu dari kita selamat adalah lo keluar dari dalam mobil ini sekarang juga!" jelas Putra.

"Cepat Salsha! Kita nggak punya banyak waktu lagi!"

Salsha menatap Putra, ia tidak akan pernah melupakan semua kebaikkan Putra, berkat dia Salsha tahu siapa dalang dari semuanya. Semua itu karena Putra. Salsha berdoa dalam hati agar Putra bisa selamat dari kejaran orang suruhan Katya.

"Gue harap kita bisa ketemu lagi, Put!" ucap Salsha sebelum dirinya keluar dari dalam mobil.

Bruk.

Salsha meloncat dari dalam mobil ke arah semak-semak, namun karena tidak hati-hati, kakinya terpeleset di tanah yang licin, membuat Salsha berguling-guling.

"Akh!" pekik Salsha ketika kepalanya terbentur batu besar.

DORRR!

DORRR!

Lagi-lagi suara tembakkan terdengar. Membuat Salsha dengan sekuat tenaga berusaha bangun dan lari dari kejaran orang suruhan Katya. Meskipun kepalanya mengeluarkan darah akibat terbentur batu tadi.

"Dia pasti ada di sekitar sini! Cari dia sampai dapat! Hidup atau mati!" ucap seseorang.

Salsha menutup mulutnya, ia harus menahan rintihannya, ia tidak boleh tertangkap oleh mereka. Salsha bersembunyi di semak-semak yang cukup lebat, membuat Salsha yakin jika orang suruhan Katya tidak akan menyadarinya jika dia berada di sini.

"Dia tidak ada boss!"

"Di sana juga dia tidak ada, boss!"

"Sttt!" pimpinan itu menyuruh agar anak buahnya diam tak mengeluarkan suara. Perlahan-lahan dia menghampiri semak-semak yang ia yakini jika incarannya bersembunyi di sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FlashlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang