Angin Si Perindu

PROLOG

*DEVINISI CINTA*

Jika kata terindah adalah CINTA
Apakah rasa terindah juga Dia
Mengapa cinta ada jika harus terluka
Bukankah seharusnya cinta membawa bahagia

Bila definisi cinta adalah terluka
Tak usahlah Dia ada di Dunia
Bukan karena aku benci Dia
Tapi akulah yang dibencinya

Cinta menurutku adalah rasa sayang
Bukan suka karena napsu, cemburu karena ego dan sombong
Tapi setia, tidak mendua untuk menantang

Cinta itu melengkapi perbedaan
Bukan menyamakan ras dan kebudayaan
Hanya ada kita didalam perjalanan
Tak ada dusta hanya kejujuran

Aeera Beatarisa Quitta

Aku Aeera Beatarisa Quitta. Aku dipanggil Aeera. Aku seorang pecinta puisi, hidupku penuh dengan puisi. Puisi Itu adalah salah satu  koleksi ku. Hidupku penuh cerita yang sangat menginspirasiku untuk meyairkannya. Puisi sudah menjadi jiwaku.

Tak hanya puisi, aku juga suka menulis. Mungkin menulis hanyalah pengisi kekosongan waktuku. Disaat hati sedang ingin bercerita, disaat itulah ku goreskan penaku dilembaran putih menari nari.

Musik juga hal yang tak pernah kulepas, dengan musik Aku merasa sangat bernyawa. Walau terkadang Aku hanya berlatih seorang diri. Karena tak ada yang dapat kuajak bermain bersama.

Aku tak suka bersosialisasi, hanya sebagian orang yang mau berteman denganku. Hidupku sungguh abu abu tak ada warna hanya  hitam dan putih.

Tapi dalam satu hari semua itu berubah. Dari abu menjadi biru, dari biru menjadi kuning. Begitu seterusnya hingga warna semakin terang. Namun seseorang yang telah memberi warna itu tiba tiba menghilang.

Alam mungkin tak suka denganku. Karena tiba tiba saja alam menelannya. Air mata ini menetes sederas hujan saat hati tergores oleh luka. Perih yang tak dapat terlupa. Tak kunjung sembuh dan terus membekas. Seperti gelas yang terjatuh pecah tanpa beraturan. Mungkin jika gelas itu disambung kembali akan menyatu namun tetap saja retak.

Ini adalah kisahku, seorang gadis kaku yang jatuh cinta kepada seseorang lelaki pengores luka terdalam.