Sabtu yang garing buanget! Gimana nggak garing kalau dari tadi malam cuma ada satu sms dari third yang bilang kalau lee udah siuman. Meskipun kejatuhan duren itu termasuk kategori kecelakaan yang menyakitkan dan di luar batas nalar manusia. Nabilah nggak bisa memungkiri kalau dia juga cemas dengan keadaan cowok yang ditaksirnya dan lambat laun disayanginya ini.
Nabilah gelisah mondar mandir nggak karuan di dalam kamar. Sesekali dia ngambil handphone nya. Menunggu panggilan atau seenggaknya sebuah pesan singkat. Karena yang ditunggu enggak kunjung datang, handphone nya di banting lagi keatas tempat tidur. Terus mondar mandir lagi. Dia cuma ditemenin sama alunan lagu-lagu cintanya fatin yang kebayakan lirik-liriknya mengiris hati. Mengingat kisah cinta nabilah nggak pernah seromantis lagu-lagunya fatin.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Handphone nabilah bunyi, sederetan angka dengan kode +6289+++++++++
Muncul dilayar. Jelas nabilah nggak tau siapa gerangan yang nelpon dia saat itu. Apa iya dari rumah sakit?
"Halo" sapa nabilah.
"Halo selamat pagi menjelang siang" suara cewek menyambut sapaan nabilah.
"Iya, ini siapanya?"
"Ini siapanya bapak ariyo?"
"Saya anaknya, embak siapanya?"
"Oh, anaknya toh. Dik bapaknya mana? Bukanya ini nomor papanya?" "
"Papa ada, tapi ini dari siapa?"
"Loh, papa nggak kekantor?"
"Inikan hari sabtu, lagian EMBAK INI SIAPA? EMBAK ini punya kelainan alat pendengaran nya? Dari tadi sya tanyain situ siapa tapi dikacangin melulu. Jangan mentang mentang dolar naik turun situ seenaknya naikin harga kacang dong!" Umpat nabilah yang keburu kesal.
"ya, siapa juga yang jualan kacang!" Balas tuh cewek.
"Siapa juga yang mau beli kacang? Jadi embak ini siapa?"
"Kalau kacang kedele mau beli nggak?"
"Anghh..." batin nabilah keki. "Awas aja nih cewek, kalau ketemu mau gua timpas mesin cuci!" Batin nabilah.
"Sorynya, saya nggak ada rencanaau buat pabrik tahu! Saya mau tau embak ini siapa! Mau jawab apa enggak? Kalau enggak mendingan saya matiin aja nih telponnya!" Acam nabilah.
"Ealah... gualak bener, emangnya saya belom kasih tau, ya? Ini dari biroh jodoh cinta kilat. Papanya ada nggak?"
"Oo... dari biro jodoh toh," suara nabilah direndahin pas tau yang nelpon dari biro jodoh. "Embak peminatnya? Saya sih seneng aja kalo papa saya juga seneng sama embak, tapi bagaimana pun juga,anak kan punya andil dalam keputusan papanya. Kalo saya punya calon mama kayak embak ini, maaf saja nya, saya kurang tertarik sama tipe orang yang tulalit sekaligus budeg. Jadi embak jangan berharap banyak deh kalo..."
"stop stop stop. Eh, tolongnya, gini-gini saya juga udah laku, udah ada yang punya.lagian adik ini asal semprot aja,saya bukan peminat apalagi calon istri papa kamu,saya ini pegawai dari biro jodoh.saya cuma mau kasih tau sama papa kamu kalau ada cewek yang berminat sama papa kamu.namanya ratna.kalo mau tau data pribadi,foto,dan lain lainnya yang berhubungan dengan ratna,silakan datang ke biro jodoh kapan saja,tapi jangan taun depan,ok"bisa disampein nggak ke papanya? "Tutur tuh, cewek agak emosi gara gara cerocosanya nabilah tadi.
"Mmm... sori nih, embak, papa lagi mandi. Bilang aja deh, sama... siapa?ratna, nya? Bilang aja sama dia papa juga mau. Nggak usah pake ke biro jodoh segala, deh!" Nabilah kikuk.
"Waow. Papa kamu nekat juga nya, oke deh kalo begitu semoga sukses."
Nabilah buru-buru menelpon yupi buat konfirmasi soal ratna.
"Hallo, pi, loh dimana? Bisa ketemu nggak?"
"Gua lagi dirumah sakit, lagi jenguk lee, dia sudah sadarkan diriloh!" Kata yupi disebrang telpon.
"Ih, loh kok ngejenguk lee nggak ngajak- ngajak? Curang loh! Lupanya ama gua!" Nabilah protes.
"Sory bil,sebenarnya gua niat mau ngajakin elo, tapi gua nggak enak, takutnya loh masih sedih. Dan gua lebih takut lagi kalo lo ngeliat kondisi lee, nangis lo bakalan kaya anak kecil," sesal yupi.
"Ii.. hh, tapi kan gua mau nengokin lee. Gua nggak bakalan nangis, deh. Mau lee kakinya patah kek, lehernya bengkok, uratnya putus.."
"Eh kalo kondisi fisiknya lee sih baek-baek aja. Maksud gua, gua takut kalo loh bakalan nangis ngeliat dia sama shani,"
"Ah, elo, gi! Ngapain gua nangisin hal yang nggak penting kayak gitu. Pokoknya, jemput gua! Gua mau nengokin lee," rangek nabilah.😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
Salam hangat dari gua 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
One million of the struggle
Teen FictionMERAPAT WAEEE😀 Nabilah adalah anak dari seorang duda tampan. Ia merasa hidupnya berubah setelah ibunya meninggal dunia. Waktu nabilah tau bahwa papanya mengidamkan istri baru, dan itu adalah pilihan yang tepat untuk menikahkan kembali papanya. Agar...