Setelah mereka bosen bercerita, akhirnya tiba juga saat-saat yang didambakan Nabilah dan perutnya yang dari tadi nguik-nguik: makan. Tante jessy menyiapkan hidangan istimewa malam itu.
Rasanya aneh, Nabilah seperti sedang bersama keluarganya yang dulu. Waktu mamanya masih ada, mereka selalu makan malam bertiga. Papa jarang banget pulang pagi, karena papa juga nggak doyan clubbing, makanya papa selalu makan malam di rumah.
"Ayam bakarnya enak, jes. Kamu masak apa beli?" Tanya papa.
"Masak ndiri, dong sup sama bistik kuahnya juga. Nabilah, bistik kuahnya pake setup sayuran biar enak," tante jessy menawari Nabilah.
Iya, tante. Makasih, "Nabilah mengambil piring setup sayuran dan menyendok buncis dan wortel ke piringnya.
"Setupnya bikin sendiri, tante?"
"Oh, iya. Kentang gorengnya juga. Tante nggak pernah beli yang instan di supermarket. Kalo buat sendiri kan lebih sehat, soalnya nggak pake pengawet," jelasnya.
"Wah, bener tuh, tan. Nabilah setuju!" Komentar Nabilah basa-basi.
"Nabilah cita-citanya kepingin jadi dokter, jes," kata papa Nabilah asal. Padahal Nabilah kepingin jadi astronot. Tapi belum sempat Nabilah ngeralat omongan papa, tante jessy udah motong.
"Mau jadi dokter?" Tante jessy kagum. "Tante dukung deh. Mau ambil kedokteran di mana? Tante saranin ke Belanda aja. Saudara tante banyak loh, yang kuliah kedokteran di Belanda. Nanti kamu tinggal di rumah oma," ujar tante jessy bersemangat.
"Maksud tante, oma itu Mamanya tante?"
"Iya, mama tante kan, orang belanda, jadi manggilnya Oma. Karna Oma tinggal di Amsterdam, nanti kamu bisa kuliah di universitas van Amsterdam. Di Belanda enak loh, kamu bisa jalan-jalan naik trem. Banyak kincir anginnya. Rumah oma malah ada kebun bunga tulipnya. Bagus banget," promosi tante jessy.
Waduh! Nabilah langsung ngiler sama tawaran tantenya. Tapi gimanapun juga, dia nggak bisa ngelupain papa. Boro-boro kuliah di Belanda, malem mingguan atau jalan bareng temen aja di larang, apalagi kuliah dan tinggal sama orang yang belom kenal, meski oma itu saudara sekalipun. Belum lagi tante jessy nawarin sekolah kedokteran yang pastinya syusye banget. Nabilah nggak tau mesti belajar kayak apa supaya bisa keterima di kedokteran. Dengan gaya belajarnya sekarang, diterima di jurusan sastra Jawa aja belom tentu.
"Nabilah mau aja sih, Tan, sekolah di Belanda. Tapi bukan kedokteran,," kata Nabilah.
"Loh? Katanya mau jadi dokter?"
"Itu sih halusinasinya papa aja. Nabilah kan mau jadi astronot,"
"Lih... astronot. Emangnya di bulan ada coklat?" Goda papanya.
"Lagian mana mungkin Papa ngebolehin Nabilah sekolah jauh-jauh, papa kan orangnya khawatiran," tutur Nabilah.
-------------------------------------------
3-2-2018
------------
Jauh aku rentangkan Tangan kanan, dirimu yang telah meninggalkan kesedihan.
-hikoukigumo-
-------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
One million of the struggle
Teen FictionMERAPAT WAEEE😀 Nabilah adalah anak dari seorang duda tampan. Ia merasa hidupnya berubah setelah ibunya meninggal dunia. Waktu nabilah tau bahwa papanya mengidamkan istri baru, dan itu adalah pilihan yang tepat untuk menikahkan kembali papanya. Agar...