10

48 9 0
                                    

Ting.. tong... Bel rumah tante Jessy bunyi. Nggak lama kemudian seorang wanita cantik berwajah Indo, kulit putih mulus dan rambut kecoklatan, keluar. Tante Jessy manyambut Nabilah dan papanya dengan ramah. Dia lalu memersilahkan mereka masuk. Tante jessy pamit ke dalam sementara Nabilah dan papa nunggu di ruang tamu.
  Rumah tante jessy nggak besar-besar amat, tapi lumayan buat ukuran cewek yang masih single.
Meski begitu, rumahnya tertata rapi, bikin orang yang baru sebentar singgah ngerasa betah dan nggak mau pulang, termasuk maling. Pantesan aja kata papa tiap maling yang mau nyolong di rumah tante jessy langsung ketahuan dan langsung ditangkap sama satpam dan segerombolan massa.
    Perabotannya nggak terlalu banyak, tapi unik-unik. Dinding ruang tamunya dihiasi dengan lukisan abstrak yang nggak jelas bentuknya apa. Namanya juga abstrak ya, bo'! Disudut ruangan ada meja pajangan bertingkat yang majang benda-benda lucu. Ada miniatur kincir angin, kelompen, dan banyak lagi koleksi dari negara Belanda.
   Tante jessy muncul dengan nampan berisi tiga cangkir teh hangat dan toples kue-kue kering.
  "Silahkan diminum. Jangan malu-malu," katanya ramah.
  "Kamu nggak pakai pembantu, jes?" Tanya papa Nabilah.
  "Ada tapi lagi pulang kampung. Nengok anaknya yang sakit," jawab tante jessy.
   Mereka lalu ngobrol panjang lebar, ngalor ngidul. Satu sama lain saling cerita, mulai dari gimana Papanya tante jessy Yang saat itu kerja di kedutaan bertemu dengan mamanya sampai mereka menikah. Lalu cerita tentang masa kecil tante jessy di Belanda, kehidupan dan keluarganya di sana sampai akhirnya pindah dan menetap disini. Tante jessy nunjukin album-album fotonya. Nabilah akhirnya tahu kenapa tante jessy indo. Papanya orang Jawa sedangkan mamanya orang Belanda. Waktu tante jessy masih remaja, papa dan mamanya cerai karena mamanya ngaku kalo dia CLBK sama mantan pacarnya yang sama-sama orang Belanda. Tante jessy dan kakaknya, wilma, dibawa sama papanya ke Indonesia. Dan sekarang papanya tinggal sama tante wilma. Sementara mamanya tetap tinggal di Belanda dan sekarang udah menikah lagi. Indo, sama kayak sih yupi, alias Cindy dea yuvia. Yupi juga indo, tapi dia tuh aneh, kadang mukanya mirip orang korea, kadang Jepang, kadang indonesia. Memang sohib ku yang satu ini aneh, kayak nya selain punya darah indo, dia juga punya darah bunglon. Bisa berubah-ubah gitu.

------------------------------------------------------
31-1-2018
----------------
  Impian setelah air mata,kupercaya takkan kalah dari angin hujan sampai doaku mencapai langit cerah

------------------------------------------------------
                  -Shonichi-

Napa aku buat ceritanya pendek-pendek?
Jawabanya:
   Supaya kalian yang baca gak mumet, karna dalam satu part pendek jadi gak gampang mumet, klo panjang kadang kita jadi males baca, ya kan.

One million of the struggle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang