Murid-murid kelasnya Nabilah berbaris rapi di lapangan sepak bola. Mereka lagi serius ngedengerin pengumuman dari guru olah raga mereka.
"Hari ini pelajaran kita adalah sepak bola," suara pak Anton, guru olahraga, membahana sampai ke sudut lapangan sepak bola, "tidak terkecuali putra dan putri. Sepak bola adalah salah satu olahraga permainan yang akan dites saat tes praktek nanti. Tapi hari ini, lapangan sepak bola akan dipakai oleh putri supaya mereka bisa latihan, sementara putra dapat memakai lapangan basket. Kecuali Rilo, Denis, Tito, Bayu, nopall, kalian tetap di sini,"
PRIT... Bunyi peluit pendek ngebubarin barisan cowok. Sebagian besar mereka ninggalin lapangan sepak bola menuju lapangan basket. Sementara beberapa masih tetap pada barisannya.
"Penilaian masing-masing individu," lanjut Pak Anton, "selain dinilai dari mengiring dan melakukan tendangan memantul, juga dari cara mereka bermain dalam tim. Jadi tim sepakbola kelas ini akan dipertandingkan dengan tim sepak bola kelas lain," jelas pak anton lantang. "Latihan pertama adalah menggiring bola,"
Rio dan kawan-kawannya memancangkan tiang kecil dari ujung lapangan sampai ujung lagi. Sementara cewek-ceweknya ngikutin aba-aba Pak Anton: bikin antrian panjang kebelakang.
Satu persatu dari mereka dapat kesempatan menggiring bola secara zig-zag ngelewatin tiang-tiang kecil yang terpancang di tengah lapangan. Namanya juga cewek, Jarang main bola, jadi gerakan mereka kaku dan ragu-ragu, nabilah yang emang dari dulu nggak doyan sama olahraga satu ini jyga sama aja. Kaku dan nggak pede.
Setelah plajaran menggiring bola selesai, sekarang giliran menendang bola. Nabilah yang kebiasaan megang bola pakai tangan dan bukanya pakai kaki , terang aja kewalahan.
Setelah mereka semua dapat giliran menendang bola. Pak Anton membagi mereka menjadi dua tim. Beliau nyuruh masing-masing tim untuk diskusi dan nentuin posisi pemain-pemain mereka. Habis itu, mereka akan diadu. Maksudnya, ditanding untuk uji coba.
"Gimana kalo yang jadi kiper Nabilah aja?" Usul yupi waktu dia dan timnya lagi diskusi nentuin posisi pemain.
"Kok gue?" Nabilah kebingungan.
"Soalnya lo kan jago basket, jadi insting nakep bola lo udah terlatih," ujar yupi. Anak-anak lainnya hanya ber ~oh~ria.
PRII... TT
O.. o... Nabilah nggak punya pilihan, masalahnya pak Anton udah nyempritin peluitnya yang berarti pertandingan udah harus dimulai. The show must go on, Baby. Jadilah Nabilah seorang kiper, dengan kemampuan ala kadarnya 😊.-------------------------------------------------------------
Pembacanya dikit😴tak apa lah. Mungkin emang sudah jalannya! Wkwk😂
KAMU SEDANG MEMBACA
One million of the struggle
Dla nastolatkówMERAPAT WAEEE😀 Nabilah adalah anak dari seorang duda tampan. Ia merasa hidupnya berubah setelah ibunya meninggal dunia. Waktu nabilah tau bahwa papanya mengidamkan istri baru, dan itu adalah pilihan yang tepat untuk menikahkan kembali papanya. Agar...