One million of the struggle

17

Nabilah dan third sampai juga di rumah lee. Dan di depan pagar, Nabilah celingukan nyari di mana belnya berada.
"Mana sih, belnya?" Tanya nabilah
"Makanya melek dong! Mana tidur pake ngeces lagi!Bau deh,jok mobil gue," kata third sambil mencet bel yang ternyata ada di balik pagar.
"Assalamu'alaikum..."
Nggak lama kemudian kedengaran suara balasan dari dalam rumah,"kumsalam..."
Tau-tau ada anak perempuan keluar. Ya... kira-kira umurnya lapan tahunan lah. Tapi yang bikin nabilah nggak nahan pipinya itu, loh, chubby banget! Merah lagi, kayak tomat.
Dia mandangin nabilah dan third curiga, tapi akhirnya dia teriak,"kak, kaze ya." Ekspresinya kaget sekaligus seneng.
Third langsung ngejawab,"iya, calaudya. Kak kaze sama kak bibiil mau nengokin kakak kamu,"
"Masuk aja, kak?" Katanya polos.
Third mendorong pintu pagar. Dia dan nabilah masuk dan langsung menuju kamar Lee. Sementara celaudya ngeloyor kekamar ya sendiri.
"Oh, jadi anak kecil yang lucu mengemaskan itu adek ya lee, ya?"
Third cuma geleng-geleng. Nggak sangka kalau penyakit lemot nabilah ternyata udah stadium akhir!
Dari depan kamar Lee terdengar samar-samar alunan lagu yang bikin nabilah jejeritan.
  "Waah... Harris j! Lee denger Harris j!"
  "Hus! Lo tuh bikin malu, aja, sih!" Gertak third.  "Gimana, donk? Harris j. Ini tuh my Hero nya harris j!"
"So...???!!"
Nabilah langsung ngebuka pintu kamar Lee dengan muka berseri-seri.
  "Hei, bil" sapa lee, "masuk"
Dengan hati-hati nabilah ngebuka pintu lebih lebar.
"Wuaah..." nabilah takjub sama pemandangan di depan matanya.
   Dinding kamarnya lee bercat ungu tua, rame banget soalnya ditempelin poster-poster pemain bola dan pemain gitar. Poster yang paling besar adalah poster klub bola Manchester united.
   Meja belajarnya rendah dan terletak di sisi jendela nggak hanya penuh dengan sebuah komputer dan buku-buku pelajaran, tapi juga novel-novel tebal.
  Di sebelah tempat tidur lee yang cuma berupa dua buah springbed ditumpuk, ada meja kecil yang menopang mini Hi-Fi. Rak-rak cd-nya penuh dengan cd. Dan apaan tuh, di samping lemari bajunya? GITAR? Ada gitar akustik dan listrik ibanez warna putih plus ampli-nya lengkap dengan efek merek toneworks?!
  Apa-apaan nih? Lee main gitar? Nabilah gk bisa percaya dengan apa yang dilihatnya.
   "Lo ngapain, sih? Kayak orang udik. Masuk, gih!" Third ngedorong nabilah masuk.
   "Duduk, bil, ze," kata lee.
   "Duduk di mana?" Tanya nabilah bego. Dia nggak ngelihat satu pun kursi di kamar itu  .
  "Dikarpet. Kan lo liat nggak ada tempat duduk," jawab lee.
         "Oh, iya, ya."
         Dengan kikuk nabilah duduk di atas karpet berwarna krem, di sebelah tempat tidur lee. Dengan posisinya sekarang, nabilah bisa jelas memandangi wajah ganteng cowok yang ditaksirnya. Lee tetap kelihatan ganteng, meskipun masih ada plester dan perban yang nomplok di dahinya. Sementara third duduk disebelah nabilah. Lee dengan susah payah berusaha bangun. Ngeliat lee yang meringis-ringis, third dan nabilah buru-buru nyegah.
   "Eh, lo ngapain? Udah, tidur aja," kata third
   "Gue mau ambil minuman buat lo," jawab lee.
   "Udah, ngapain sih, repot-repot? Kita kesini mau nengokin lo, bukan mau numpang minum," ujar nabilah.
   "Gue mau minum," kata third tiba-tiba. Nabilah langsung melototin third galak.
    Third buru-buru mengantisipasi, "gue aja deh, yang ngambilin, '
     "Di kulkas ze" kata lee. Third tanpa basa basi langsung keluar kamar.
    Waduh, lagi-lagi nabilah di tinggal berduaan aja sama lee. Sama kayak waktu di rumah sakit, kali ini pun dia nggak tau mesti buka topik apa selain, "Hai,"

------------------------------------------------------sorry ya baru update soalnya baru selesai kegiatan. Biasa lah nm juga kls 9 kan😄😄
----------------------------------
   Oh iya doa ya
Buat aku, biar nilai ujian nya memuaskan!
Okeyy
Bye semua🚩
Love you❤️😚😚😚
Wkwkwk 😂