"Mentang-mentang ada Rey jadi lo sok berkuasa, hah? Lo pikir lo istimewa buat Rey?" Wanita itu berdecih. Dua orang gadis lain dibelakangnya ikut tersenyum.Yah, ini sih, bakal lama. Lana menghembuskan nafas pelan.
"Kayaknya gue lebih dari istimewa, tuh?"
Wanita itu menggeram. "Lo itu ya..."
Lana kembali menaikkan alisnya.
"Princess-nya gue, udah lama nunggu?" Sahut Rey memeluk Lana dari belakang.
"R-rey.." Wanita itu gelagapan.
"Mereka siapa, princess?"
"Oh, cuma lalat yang lewat kok. Udah yuk, ke kelas. Udah mau bel."
Rey pun mempersilahkan Lana untuk jalan terlebih dahulu. Kemudian mengekor dibelakangnya. Dalam diam, Alana bersyukur Rey cepat kembali dari kantin sebelum acara jambak-jambakan ala sinetron kembali terjadi.
Sedangkan wanita tadi hanya menggeram marah.
"Awas aja lo!"
(***)
"Sialan! Demi tiket wings tour yang gak kebagian! Apaan banget sih, itu orang? Dasar cabe-cabean!"
Lana menyergap burgernya dengan brutal. Sesekali matanya menunjukkan kilat-kilat marah.
"Berapa kali sih, harus gue ingetin? Habisin dulu, Lan!" Kesal Rey.
"Mereka ngomong apa lagi?" Lanjutnya.
"Ya, gitu deh pokoknya! Kesel banget gue!"
Seorang pemuda berbadge OSIS menghampiri
"DOR!".
"Waa?!" Kaget Alana setelah pemuda itu teriak disamping kuping Alana sambil menepuk pundaknya. Pemuda itu tersenyum
"Hei cantik. Lagi apa?" Tanyanya mengelus dagu Alana. "Gak jelas deh, Di!" Protes Alana risih.
Rey menarik lengan atas Alana dan merangkul gadis itu. "Jangan deket-deket. Bau." Cibir Rey keluar topik.
"Heh, Alana tuh udah di klaim cekibernya SMA kita. Ngapain lo sok-sok main princess-princessan sama dia?" Sindir Adi.
"Demi absnya Suho! Astaga Adijaya Revaldo, siapa yang nge klaim gue sepihak? Hah?!" Protes Alana.
"Gue barusan," Jawab Adi nyengir kuda.
"Lagian ya, hubungan kalian tuh apaan sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RecitaziONE
JugendliteraturSejak dulu, satu harapan Alana, memiliki ending bersama pangerannya. Dan demi mewujudkannya, Alana akan melakukan apapun! Sejak dulu, satu keinginan Rey. Menjadi kesatria untuk tuan puterinya. Dan demi mewujudkannya, Rey rela mengorbankan apapun. B...