2%

10K 1.4K 386
                                    

Taeyong tiba-tiba terbangun saat mendengar alarmnya -setengah tak percaya sudah pukul tiga pagi saja. Rasanya baru tadi dia meletakkan kepalanya di tempat tidur. Sekarang, sudah harus bangun dan menjalani hari yang panjang.

Dia turun dari tempat tidur. Membasuh wajah meski masih mengantuk.

Taeyong melangkah tergesa tapi tanpa suara. Dia tidak ingin membangunkan siappun di rumah itu sepagi ini.

Pekerjaannya dimulai dari ruang tamu -menyapu, mengelap, membersihkan tiap sudut dan permukaan benda-benda di sana sampai mengilap. Semua itu baru selesai saat jam menunjuk pukul lima pagi.

"Saatnya membuat sarapan."

Menu pagi itu cukup sederhana. Hanya sandwich, daging asap, sayuran, kopi dan jus segar.

Taeyong menyelesaikan urusan di dapur sebelum pukul tujuh, menyiapkan meja makan dan kembali bekerja tanpa sempat diperbolehkan sarapan terlebih dulu.

Hari ini jauh lebih melelahkan untuknya, tapi tahu-tahu waktu sudah mendekati sore hari.

Tugasnya yang tersisa hari ini adalah menyiapkan makan malam. Tidak boleh biasa saja karena kedatangan keluarga Jung.

"Apa yang harus kubuat?"

Taeyong sudah coba bertanya pada bibinya tadi pagi, tapi justru dimarahi.

Subin menyuruh Taeyong berpikir sendiri dan sekali lagi memperingatkannya agar tidak membuat kesalahan.

Akhirnya, Taeyong memutuskan akan menyajikan steak, spaghetti, makanan olahan dari keju, kentang, sosis dan juga salad buah -yang menurutnya akan cocok dipadu-padankan dengan sampanye.

Menu seperti itu memberikan kesan berkelas yang cocok dengan status tinggi para tamu nanti.

Sebenarnya Taeyong lebih percaya diri dengan makanan khas Korea, oleh karena itu dia sedikit khawatir dengan keputusannya ini.

Apakah hidangannya nanti akan disukai oleh tamu mereka atau tidak, Taeyong hanya bisa berdoa.

~

Jaehyun turun dari kamarnya dengan menggunakan lift.

Rumah besar dan mewah itu tampak seperti sebuah istana. Didominasi warna putih dan emas. Terdiri dari 3 lantai, 32 kamar, 2 ruang pertemuan, dan 3 lift. Didalamnya tinggal anggota keluarga dan banyak pelayan juga para pekerja.

Jung Jaehyun (23) menjalani hidup seperti pangeran dan satu-satunya yang dia inginkan adalah mendapat pasangan hidup yang baik.

Ayah Jaehyun meninggal beberapa bulan lalu dan sejak itu dia mewarisi segalanya.

Jaehyun dinobatkan sebagai presiden dari semua cabang perusahaan dan perhotelan milik keluarga Jung di bawah nama Jung Company -baik yang ada di dalam maupun luar negeri.

Dengan kata lain, dia tampan, mapan, dan paling diinginkan.

Kakak laki-lakinya, Jung Junmyeon (28) merupakan dokter terkenal dan mempunyai seorang istri yang cantik; Jung Sooyeon. Jaehyun juga memiliki seorang adik perempuan bernama Jung Soojung (21). Seorang gadis cantik yang manja dan sangat mencintai kemewahan.

Ibunya, Jung Minah, adalah sosok wanita high class yang mengambil jabatan wakil presiden untuk sebagian besar perusahaan mereka -menggantikan Soojung yang lebih suka belanja dan main-main dibanding bekerja.

Jaehyun sangat mencintai keluarganya, tapi yang paling dia sayangi adalah neneknya, ibu dari almarhum ayahnya; Jung Jihyun.

Wanita yang masih begitu cantik di usianya yang menginjak ke enam puluh lima tahun itu, sangatlah bijak dan sering memberi Jaehyun banyak nasihat mengenai kehidupan.

In The Name of Love [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang