part 10

3.1K 149 0
                                    

3 hari telah berlalu, iqbaal dan (namakamu) telah selesai melaksanakan TOnya dan mereka saat ini sedang berkumpul di PIM bersama sahabatnya

"wes tumben kalian ngajak kita ke PIM?" tanya karel

"kalian pasti udah jadian ya terus mau traktir kita makan" sambar steffie

"apaansih lo pada, bukan itu" ucap (namakamu)

"trus apaan dong (nam)?" tanya salsha

"nanti kita kasih tau kalo semuanya udah dateng" jawab iqbaal

"emangnya siapa yang belum datang?" tanya karel

"eh sorry sorry gue telat" ucap kiki yang masih ngos ngosan karena berlari

"ye lo mah udah biangnya telat" sinis aldi

"iya pasti lo makan dulukan tadi?" tuduh cassie

"apaansih kalian main tuduh aja, noh jalanan jakarta lagi dihantam kemacetan" jelas kiki

"lebay banget sih lo ki" ucap steffi

"udah udah kalian bisa diem nggak sih, kita ini lagi ditempat umum malu tau kalo diliatin orang" ucap salsha

"iya deh iya, trus ada apaan nih kita di kumpulin, kayak mau arisan aja" celoteh kiki

"iya baal (nam) ada apa?"

"emm gini, kita mau ngasih ini ke kalian semua" ucap (namakamu) sambil menyerahkan undangan

"ini apaan (nam)?" tanya aldi

"udah jelas jelas ini undangan ald" ucap salsha

"iya, maksudnya undangan apa?"

"whattt kalian nggak salah nih?" teriak cassie

"emang apaansih cass?" tanya kiki

"kalian berdua mau nikah?"

"apa?" teriak semuanya kecuali iqbaal dan (namakamu)

"ini serius? kalian nggak lagi becandakan?" tanya karel sambil membuka undangan itu

"gila gila gila, kalian foto prewednya kapan coba kok udah ada aja sih" sambung salsha sambil melihat isi undangan itu

"wah lo nggak cerita nih sama kita (nam)" ungkap steffie

"aduh bisa diem dulu nggak sih, gimana gue mau jelasinnya coba kalo kayak gini" ucap (namakamu)

"iya kita diem"

"seminggu yang lalu kalian udah taukan kalo kita itu tunangan, habis tunangan ya pasti nikahlah" ucap iqbaal datar

"tapi kenapa secepat ini sih, kan kalian masih SMA" ucap salsha

"ini semua kemauan orang tua gue sama dia nih" ucap (namakamu) menunjuk iqbaal

"apaansih lo nunjuk nunjuk gue" sinis iqbaal

"kan emang bener kayak gitu" timpal (namakamu)

"nggak usah pake tunjuk tunjuk juga kali" balas iqbaal

"ya terserah guelah, tangan tangan gue" ucap (namakamu)

"aduh udah dong kalian ini ya barantem mulu" ucap salsha

"iya tuh, kapan coba akurnya. ingat ya kalian itu bentar lagi mau nikah, nikah coy masa' masih kayak gini sih" ucap kiki

"iyatuh bentar lagi kan kalian bakal satu atap, satu kamar, satu tempat tid-"

"shut up aldi, nggak usah di terusin eneg gue dengernya" ucap (namakamu)

"gue mau pulang" ucap iqbaal tiba tiba

"pulang aja sana" ucap (namakamu)

"loh kok buru buru sih baal?" tanya karel

"iya, lagian inikan masih sore" sambung cassie

"gue capek mau isti-"

"eh mandrill, nyokap lo nih mau ngomong sama lo" ucap (namakamu) sambil meyodorkan ponselnya ke iqbaal

"kenapa?" tanya iqbaal

"tau" ucap (namakamu) mengangkat kedua bahunya

'hallo bun'

'sekarang juga?'

'males ah bun'

'iya iya'

"nih" ucap iqbaal memberikan ponsel ke (namakamu)

"bilang makasih kek" gumam (namakamu) pelan tetapi masih bisa didengar iqbaal

"lo aja nggak pernah tuh bilang makasih ke gue" cuek iqbaal

"kap-"

"udah gue nggak mau debat, sekarang juga lo disuruh pulang"

"gue nggak mau"

"yaudah terserah lo, gue juga nggak rugi kok"

"gue pulang dulu semuanya"

"iya hati hati baal" ucap semua sahabat iqbaal

"(nam) handphone lo bunyi tuh" ucap steffie

'halo mah, kenapa?'

'sekarang?'

'dia udah pulang duluan mah'

'hmm oke'

"guys gue duluan ya, udah di telfon sama nyokap"

"oh oke oke, hati hati ya (nam)" ucap karel

"iya bye"

"bye"

(namakamu) berjalan dengan tergesa gesa menuju parkiran mobil, ketika sudah menemukan mobil yang dicari ia langsung memasukinya


"ngapain lo masuk?"

"yaelah mandrill kalo bukan suruhan nyokap gue, gue juga nggak mau kali masuk ke mobil lo ini. lagian juga pasti lo nungguin gue jugakan?"

"geer banget sih lo, emang dasar ya maniac"

"lebih baik sekarang kita jalan karna gue takut ntar gue diomelin sama semua orang yang ada disana"

"siapa elo nyuruh nyuruh gue" gumam iqbaal dingin

(namakamu) hanya memutar bola matanya dan  iqbaal langsung menancap gasnya dan melesat pergi menuju rumahnya

"loh ini kan bukan jalan kerumah gue?" gumam (namakamu)

"heh lo mau bawa gue kemana?, pasti lo mau nyulik guekan trus lo ngejual gue trus trus nanti gue dibunuh trus organ tubuh gue diambil terus dijual, nggak gue nggak mau mandrill turunin gue, gue mau pulang jangan jual gue please"

"bisa diem nggak, udah berisik lebay lagi" tegas iqbaal

"makanya lepasin gue, gue nggak mau di jual mandrill"

"siapa juga sih yang mau jual lo, lebay banget"

"trus lo mau bawa gue kemana?"

"kerumah gue"

"ngapain coba kerumah lo?"

iqbaal hanya mengangkat kedua bahunya pertanda ia tidak tau

perjodohan gila✖IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang