part 17 pindah rumah

3.5K 159 4
                                    

"enghh"
"astagfirullah, lo siapa ha? kenapa lo ada di sini, terus kenapa lo meluk gue? kenapa lo tidur sama gue? lo apain gue? lo-"

"STOP bisa diem nggak?"

"gimana gue bisa diem coba, lo itu udah apain gue hah, ngaku nggak lo"

"lo itu apaan sih ngelempar bantal ke gue"

"makanya lo itu ngaku, lo itu ngapain disini,. dan gue dimana?"

"lo lupa kejadian kemarin?"

"apaan, gue nggak inget"

"gue sama lo itu udah nikah, nih buktinya cincin kawin"

"haa oh iya, gue lupa hehe sorry deh"
"abisnya elo sih ngagetin gue aja. kenapa coba pake peluk segala"
"bisa bisa kena rabies gue"

"gue denger ya apa yang lo bilang"

begitulah perdebatan antara iqbaal dan (namakamu) dipagi hari ini. hari pertama setelah menikah di awali dengan teriakan dan pukulan yang (namakamu) lontarkan untuk iqbaal

"kalian hati hati ya, padahal bunda masih pengen sama mantu baru di rumah ini" ucap rike sedih

"bunda jangan sedih dong, (namakamu) janji deh bakal sering sering maen ke sini" sambil memeluk rike

"kamu janji ya?"

"iya bunda" sambil melepaskan pelukannya

"aaa baru aja kamu sehari disini (nam) udah mau pergi aja"

"lebay banget jadi kakak" gumam iqbaal

"apaansih kamu le"

"lagian teh ody lebay banget"

"itu bukan lebay tapi sedih"

"sama aja kali"

"ya bedalah, secara hurufnya aja beda pasti artinya juga beda dong"

"terserah"

"aduh kalian ini ya berantem mulu, pusing nih bunda jadinya" rutuk rike

"maaf bun" ucap iqbaal dan ody

"ehm permisi, den iqbaal mobilnya udah siap"

"makasih ya mang" dan di angguki oleh mang ali, supir pribadi keluarga dhiafakhri

"yaudah kalo gitu ale sama (namakamu) berangkat ya bun"

"maaf banget ya, kita nggak bisa nganterin kalian"

"nggak papa kok bun" balas (namakamu)

"yaudah kalo gitu kita berangkat ya bun" iqbaal menyalami punggung tangan rike, herry, dan ody, begitu juga (namakamu)

saat ini iqbaal dan (namakamu) sedang berada di dalam mobil menuju apartemen yang dibeli oleh kedua orang tua mereka untuk tempat tinggal sementara mereka berdua

"eh mandrill, apartnya jauh nggak dari rumah lo sama rumah gue?"

"lumayan"

"lumayannya kayak gimana?"

"nggak tau"

"ih lo tuh ngeselin banget sih, gue nanya itu di jawab yang bener"

"kan udah gue jawab"

"susah ya ngomong sama orang yang nggak punya pemikiran"

iqbaal langsung menghentikan mobilnya secara mendadak setelah mendengar kalimat yang di lontarkan oleh (namakamu)

perjodohan gila✖IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang