part 23 Bali

1.8K 97 5
                                    

Vote 110+
Comment 30+

"Disaat aku bertemu kembali dengannya, disaat itulah senyum manisku terukir kembali"

Iqbaal Dhiafakhri

Setelah menempuh waktu cukup lama di udara akhirnya pesawat yang  mereka tumpangi mendarat di bandara internasional Ngurah Rai Bali. Terlihat (Namakamu) dan yang lainnya menyeret kopernya kecuali Iqbaal yang hanya membawa ransel yang terpajang indah di punggungnya.

Ketika hendak memasuki mobil yang mereka sewa Iqbaal tidak sengaja melihat seseorang yang tidak jauh dari tempatnya berpijak saat ini
'Dia ada disini?' batin Iqbaal, sampai akhirnya suara (namakamu) membuayarkan lamunannya dan langsung masuk ke dalam mobil

__________""__________

Selama kurang lebih menempuh waktu 20 menit akhirnya mobil mereka sampai di sebuah villa milik keluarga Maldini

Villa yang lumaya mewah dan tempatnya yang bisa dibilang strategis semakin menambah kesan keindahan dari tempat ini. Ditambah lagi villa ini dibangun di ditepi tebing yang tepat dibelakangnya  menampakkan hamparan laut biru yang membinarkan mata.

"Wahh ini villa lo Ald?" Tanya Cassie

"Ya iyalah, ayok masuk" ajak Aldi dan diikuti oleh yang lainnya

Satu persatu dari mereka mulai memasuki villa itu, dan sekarang tersisa Iqbaal dan (Namakamu). Ketika Iqbaal hendak masuk mengikuti yang lainnya tiba tiba (Namakamu) memanggilnya

"Baal" lirih (Namakamu)

"Apa?" Tanya Iqbaal tanpa membalikkam badannya menghadap (Namakamu)

"Bantuin" ucap (Namakamu) manja. Iqbaal membalikkan badannya, berjalan mendekat kearah (Namakamu). Tatapan tajam pun tak pernah lepas dari sorot mata Iqbaal

"Makanya kalau bawa barang itu jangan banyak-banyak" ucap Iqbaal sambil mengambil alih koper yang sebelumnya berada di genggaman (Namakamu)

"Ya namanya juga cewek" balas (Namakamu)

Setelah kalimat terakhir yang dilontarkan oleh (Namakamu) tak ada lagi perbincangan antara mereka setelahnya

Iqbaal dan (Namakamu) memasuki villa dan terlihat para sahabatnya sudah duduk manis di sofa ruang tamu villa tersebut

"Kalian ngapain sih, lama banget" Tanya Karel yang tengah memegang segelas jus jeruk

Barusaja (Namakamu) membuka mulut ingin menjawab, Iqbaal telah menjawabnya terlebih dahulu

"Nggak" jawab Iqbaal singkat

"Oh ya disini cuma ada tiga kamar jadi nanti Shalsa, Cassie, sama Steffie satu kamar. Terus gue, Kiki,sama Karel. Dan berhubung kalian berdua udah halal nih jadi lo Baal sama (Namakamu) satu kamar" jelas Aldy

"Loh gak bisa gitu dong Ald, ogah ah gue" ucap (Namakamu) sambil memandang sengit ke arah Aldy

"Ya mau gimana lagi (Nam)" ucap Aldy sambil meminum jus jeruknya

"Udahlah (Nam) terima aja masih untung dapet kamar" ucap Shalsa

"Oke fine" ucap (Namakamu)

"Sekarang sebaiknya kita istirahat aja dulu, ntar malam kita barbeque an. Besoknya baru deh jalan-jalan" ucap Aldy

Mereka menuju kamarnya masing-masing tak terkecuali Iqbaal dan (Namakamu). (Namakamu) menatap punggung Iqbaal yang berjalan didepannya tanpa memperdulikannya sama sekali. Sungguh miris hidupnya saat ini ketika semua sahabatnya dengan sengaja mempersatukan mereka berdua dalam satu kamar

perjodohan gila✖IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang