[5] Nevermore

88 17 16
                                    

Setelah menuturkan kekesalannya kepada Marel. Niura melenggang pergi meninggalkan Marel yang masih diam terpaku mencerna tuturan dari Niura barusan.

Marel tak menyangka, lebih tepatnya Marel tak sadar bahwa perkataannya barusan sedikit banyak melukai perasaan Niura.

Baru kali ini Marel merasa bersalah. Memang harus dia akui kadang-kadang perkataannya tidak bisa di saring. Bahkan teman-temannya pun memberikan julukan kepada Marel yakni si dingin bermulut pedas.

Di sisi lain hari ini begitu menjengkelkan bagi Niura. Bagaimana tidak? Marel yang selalu saja mengoceh dan mengatainya, terlebih lagi kakaknya yang seolah tak peduli terhadap Niura karena lebih mementingkan gebetannya.

Niura menyesal karena telah mengiyakan ajakan kakaknya untuk jalan bersama. Sungguh hari ini benar benar hari yang begitu buruk bagi Niura.

***

Niura bergegas keluar dari Mall dengan segala kekesalan yang Niura rasakan, juga kesedihan yang begitu menyesakkan hatinya. Sekarang Niura sadar bahwa tidak ada satu pun orang yang peduli padanya. Bahkan kakaknya sekalipun yang biasanya selalu membantunya, memberi support kepadanya, selalu ada untuknya, bahkan selalu menjaga Niura agar tidak ada yang bisa menyakiti perasaannya, dan juga kakaknya yang akan menghajar siapa saja yang menganggu, mengusik dan melukai adiknya.

Tapi lihatlah sekarang, bahkan kakaknya tidak berada di sampingnya disaat Niura merasa rapuh menghadapi kejamnya hidup. Mungkin sekarang Sam telah lelah menghadapi seorang adik seperti Niura.

Baiklah kalian bisa bilang bahwa Niura cengeng hanya karena hal sepele Niura menangis. Biar saja kalian bebas menjudge Niura, tapi yang terpenting adalah kalian tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan yang dialami oleh Niura.

Di dunia ini Niura merasa tak punya siapa-siapa. Orang tuanya yang sibuk kerja, sehingga Niura sangat jarang mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah ataupun ibu.

Niura paham bahwa kedua orang tuanya bekerja semata-mata untuknya. Tapi yang Niura inginkan bukan hanya materi semata, tapi dia juga menginginkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. Apakah itu permintaan yang rumit? Niura rasa setiap anak pasti menginginkan hal itu.

Mungkin hanya kakaknya yang peduli terhadapnya, tapi sekarang Niura sadar bahwa mungkin dirinya hanya menjadi beban bagi kakaknya.

Dulu, ketika Niura mendapatkan perhatian, kasih sayang, dan cinta dari orang lain, itu sungguh membuat dirinya bahagia luar biasa. Tapi Tuhan benar-benar mempermainkan Niura. Kebahagiaan yang dia dapat dari orang lain ternyata hanya sesaat, kekasihnya yang sangat Niura cintai pergi menghilang meninggalkan dirinya dengan sebongkah harapan yang dijanjikannya namun nyatanya semua hanya janji semata, tanpa ada bukti yang nyata.

***

Niura memberhentikan taksi dan menaikinya. ‎Saat semua orang tak ada dalam jangkauan Niura, Niura justru ingat kepada sahabat-sahabatnya. Niura mengambil ponsel miliknya di dalam tas cluthnya. Dia langsung membuka aplikasi chat dan memencet Group Chat bersama teman-temannya.

Cecan Squad:

Niura : Vita gue ke rumah Lo ya sekarang?:(

Vitara : Yaudah Lo kesini aja Ra

Naren : Gue nggak diajak nih-_-

Vitara : Yaelah loh tinggal jalan aja ke rumah gue onta rumah kita kan tetanggaan-_-

Naren : Oh iya yah lupa gue:v

Niura : Gue otw sekarang

Niura : Kesel gue

Niura : Pengen nangis

Niura : Nggak ada yang peduli sama gue

Niura : :'( :'( :'(

Vitara : Spam jebol Ra

Naren : Spam jebol Ra.2

Vitara : Kenapa Ra?

Naren : Kenapa Ra? .2

Niura : Ntar gue ceritain

Vitara : Oke sip

Naren : Oke sip.2

Vitara : Eh apaansi Lo Naren ngikutin gue mulu

Naren : Eh apaansi Lo Naren ngikutin gue mulu.2

Vitara : Gila lo

Naren : Gila Lo.2

Niura tak ikut nimbrung lagi di group chat bersama teman-temannya. Dia hanya tersenyum melihat isi groupchat Cecan Squad yang selalu penuh dengan hal-hal tak penting, atau bahkan gosip-gosip terbaru dari Vitara dan Naren yang akan berujung pertengkaran. Tapi tak lama dari itu mereka akan berbaikan kembali. Yah, seperti itulah mereka, mereka mempunyai ego yang tinggi tapi tak urung mereka saling menyayangi satu sama lain. Niura sangat beruntung memiliki sahabat yang sangat peduli dan sayang menyayanginya.

"Permisi neng, mau saya antar kemana?", tanya supir taksi.

Niura memberitahukan alamat rumah Vitara kepada supir taksi, sang supir hanya mengangguk dan tersenyum tulus kepada Niura.

Niura memasukkan poselnya ke dalam tas clutchnya. Niura menghelas nafas kasarnya mengingat kejadian hari ini yang begitu melelahkannya. Niura memandang langit di luar jendela mobil yang begitu cerah dan hangat, berbanding terbalik dengan suasana hatinya saat ini. Tak ada yang bisa Niura lakukan selain terseyum miris.

***

Film telah selesai diputar. Sam dan Megan keluar dari bioskop berbarengan.

"Kamu habis ini mau kemana Meg?", tanya Sam.

"Nggak kemana-mana sih kayaknya cuman keliling-keliling disini aja", tutur Megan.

"Daripada kamu nggak ada tujuan, mendingan kamu ikut aku aja nyusulin adik aku sama temennya. Katanya sih mereka lagi ada di restaurant dessert gitu", tutur Sam menjelaskan.

"Beneran nih aku boleh ikut kamu? Nggak ngerepotin emangnya Sam? Takutnya aku ganggu acara kalian", tanya Megan.

"Yaampun Meg kayak sama siapa aja, santai aja kali. Lagian kita nggak ada kegiatan apa-apa kok. Yaudah yu ikut aku aja", jawab Sam dengan senyuman yang tak pernah lepas dari wajahnya.

"Yaudah yuk", kata Megan meniyakan ajakan Sam.

***

TO BE CONTINUED


Sorry kalo banyak typo

Sory kalo feelnya kurang

Jangan lupa vote+comment

Makasih udah mau vote+comment :)

Salam wucaaa

NEVERMORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang