[9] Nevermore

76 14 22
                                    

Mobil yang mengantarkan Niura telah sampai didepan gerbang sekolah.

Niura menghela nafas pelan, hari ini adalah hari yang mistis bagi semua orang termasuk juga Niura.

Dia melangkahkan kaki nya masuk kedalam.

Niura berjalan di sepanjang koridor sekolah dengan tatapan kosong.

Saat tiba di kelas yang akan dipakai PTS oleh kelasnya. Siswi-siswi menatap Niura sambil berbisik-bisik.

Wah dia ternyata.

Beruntung ya jadi dia.

Riuh riuh siswi yang lain dengan kehadiran Niura.

Niura sedikit heran dengan fenomena ini. 

Apa ada yang aneh dengan penampilan gue? Batin Niura.

"Niuraaaaa", Teriak Vitara. 

Niura sontak melihat kearah teriakan tersebut.

Vitara berjalan melewati kerumunan siswi yang membuat Niura terheran-heran.

Vitara langsung menghampiri Niura dengan terburu buru. 

"Kenapa lo? Kesambet mimi peri?".

"Gak penting ngurusin kesambet gue. Lo tau nggak, kenapa tuh murid-murid bisa ngumpul kayak gitu?", Antusias Vitara.

"Kenapa emang? Donal Trump ngubah nama sekolah kita?", Malas Niura.

"Bukan bego. Lo lebih baik ikut gue sekarang", Vitara menjitak kepala Niura, dia tidak menyangka jika murid pintar kadang-kadang bisa mendadak bego dalam beberapa keadaan. Mungkin Niura terlalu banyak makan micin. Eh entahlah.

Didepan mading Vitara mencari nama Niura disana. "Ngapain sih kita disini? Gue mau masuk kelas", Malas Niura.

"Bentar Ra gue lagi nyari nama Lo, dan Lo harus tau siapa temen sebangku lo", Vitara yang tetap fokus mencari nama Niura diantara 2000 siswa.

"Elahh kelamaan, udahlah gue masuk. Sebangku Sama siapa aja apa masalahnya buat gue", Acuh Niura.

"Nah ini dia. Lo liat nama disebelah lo. Dia cowok hits Ra. Lo tau kan maksud dari murid murid tadi ngumpul kaya mau kampanye. Ya gara gara Lo sebangku sama nih kakak kelas cogan", Antusias Vitara yang mengguncang guncangkan bahu Niura.

Entah apa alasannya, seolah-olah takdir bermain-main dengan kedua pasangan itu. Dari sekian banyak orang, kenapa Niura harus bertemu lagi dengan pria yang seringkali membuatnya naik pitam.

Niura terdiam sesaat seraya melihat tulisan tinta bernamakan Marel Van Windara. Kedua lengannya mengepal kuat, dia teringat dengan kejadian yang ada direstoran.‎

"Damn shit!!", Umpat Niura.

"Lah Lo kenapa Ra? Lo gak seneng emang? Padahal semua orang berharap bisa gantiin posisi lo buat sebangku sama the most wanted sekolah ini", tanya Vitara.

Niura berlalu meninggalkan Vitara didepan mading. Dia melihat banyak murid berkumpul didepan kelas ujiannya.‎‎

"Loh loh loh, emang dasar nih cewe cuek abis", gumam Vitara.

"Bentar Ra, tungguin gue", teriak Vitara sambil berlari menyusul Niura.

Niura masuk ke dalam kelas, dan merasa risih saat semua siswa dan siswi menatapnya sambil berbisik-bisik.

Wahh lo beruntung ya. Ucap salah satu siswi perempuan.

Niura berjalan kearah bangkunya, Ia menatap ada kursi yang masih kosong disebelah kirinya. Diatas meja tertulis nama Niura Pitaloka Almaguer kelas XI-IPA-1 dan Marel Van Windara kelas XII-IPA-1.

NEVERMORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang