20. Karma

3.2K 513 180
                                    

eiei kembali lagi cia cia cia!

ngga bosen sama aq kan?:(
(sip alay bgt)

okey langsung sj!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah insiden beberapa minggu yang lalu,Guanlin mulai dijauhi banyak orang. Sahabat,teman-temannya,keluarga,guru bahkan orang yang dulu menjadi fansnya satu persatu membencinya. Dirinya sudah di cap sebagai si "pemerkosa yang gagal" membuatnya dibenci oleh banyak pihak. Bahkan hampir saja di dropout dari sekolah jika Ayahnya tidak sedikit berbaik hati untuk membujuk kepala sekolahnya untuk tetap membiarkan Guanlin bersekolah karena tahun ini adalah tahun terakhirnya di sekolah menengah atas.

Guanlin menghela nafas berat masuk kedalam flat kecilnya yang sangat pengap. Ya,Guanlin sudah pindah ke flat kecil yang berbeda jauh dari rumah mewah yang dulu ditempatinya berdua dengan Ayahnya.

Flat kecil dengan pendingin ruangan yang sudah rusak, Perabotan dan sofa yang tak layak pakai karena Guanlin membelinya di pasar loak,dan puntung rokok serta botol bir yang berserak di lantai ditambah lagi pakaian dan celana dalam di setiap tempat membuat siapa saja akan risih melihatnya. Namun masa bodoh dengan Guanlin yang sedang duduk dengan santainya dan memantikkan api pada sebatang rokok ditangannya.

Dulu,bagi Guanlin merokok adalah hal yang paling pantang dilakukannya karena dia memiliki asma akut yang sebenarnya sangat dilarang untuk mengkonsumsi bahkan menghirup asapnya saja membuatnya hampir mati kehabisan nafas.

Bagi yang bertanya-tanya kemana dibawa uang pemberian ayahnya sampai-sampai Guanlin tidak mampu membeli perkakas baru untuk flatnya? Tentu saja Pinky. Hampir separuh dari uang pemberian ayahnya diberikan wanita itu,karena jika tidak Pinky mengancamnya untuk memutusinya.

"Uhukㅡ"  Tiga batang rokok belum membuatnya puas dan tidak sedikitpun mengurangi beban di kepala dan pundaknya yang semakin berat. Uang yang sudah habis dan Guanlin yang belum memiliki pekerjaan sama sekali membuatnya bingung harus dengan cara apa menghidupi dirinya sendiri.

Mi instan yang sudah menjadi makanan sehari-harinya,minum dengan air keran di taman yang bersih karena menurutnya membayar tagihan air sangat mahal.

Mencoba memohon dan bersujud pada ayahnya untuk kembali kerumah?

Sudah Guanlin lakukan namun baru saja didepan gerbang,Guanlin sudah tidak dikenali oleh para penjaga rumahnya.

flashback

"Buka Gerbangnya aku mau masuk dan menemui ayahku" Ucap Guanlin mendatangi pos satpam yang berjaga di rumah mewah milik keluarga Lai.

"Maaf,Bukannya tuan Lai tidak memiliki anak lelaki?" Ujar satpam yang usianya terlihat tak berbeda jauh dari Guanlin dan tampak seperti satpam baru dipekerjakan ayahnya karena Guanlin baru pertama kali melihatnya di rumah ini.

"BANGSAT AKU ANAKNYA!" Ucap Guanlin emosi hendak melayangkan pukulan namun secepat mungkin ditepis si satpam.

"Mohon tidak bertindak anarkis dan berbuat keributan disini dan tolong tinggalkan tempat ini sekarang juga"

"Aku mau bertemu ayahku!" Paksa Guanlin namun si satpam tetap bersikukuh tidak membiarkan Guanlin masuk.

"Sekali lagi tolong tinggalkan tempat ini aku akan menelepon pihak berwajib" Ucapnya tegas.

"Sial! Awas kau! Kalau saja aku masih disini tak segan-segan aku akan memecatmu!"

flashback off

Guanlin sempat berfikir kenapa hidupnya sesulit ini?

🍉🍉🍉

Dirumah keluarga Jihoon,terdengar suara nyaring tertawa tiap orang yang berada di ruang tamu yang saling melempar lelucon mulai dari lelucon yang sangat lucu,lucu,tidak lucu dan lelucon yang garing namun diakhiri dengan tawa juga.

stalker? ; panwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang